Cyrus Network: Ridwan Kamil 45,9 persen dan Deddy Mizwar 40,9 persen
Cyrus Network: Ridwan Kamil 45,9 persen dan Deddy Mizwar 40,9 persen. Di urutan ketiga, pasangan Sudrajat-Syaikhu dan TB Hasanudin-Anton masing-masing mendapatkan dukungan sebesar 5 persen dan 2,5 persen.
Lembaga Cyrus Network melakukan survei terhadap calon kepala daerah di Pilgub Jawa Barat. Survei dilakukan dalam rentan waktu 16-22 Januari 2018.
Managing Director Cyrus Network, Eko Dafid Afianto memaparkan, dari empat calon yang mendaftar di KPU Jawa Barat, pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) dan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi (Dua DM) bersaing sangat ketat. Selisih dukungan elektoral kedua pasangan ini hanya terpaut sekitar 5 persen saja.
-
Apa komitmen PKB terkait Pilgub Jabar? PKB sudah lama berkomitmen mengambil poros yang berlawanan dengan Ridwan Kamil. Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda membeberkan bahwa partainya berkomitmen untuk selalu memilih poros yang berlawanan dari Ridwan Kamil.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Kapan Sepur Kluthuk Jaladara diresmikan? Kereta api uap ini diersmikan pada tahun 2009 oleh Menteri Perhubungan saat itu, Jusman Syafi'i Djamal.
Ridwan-Uu mendapatkan 45,9 persen, sementara Deddy-Dedi mendapatkan angka elektablitas 40,9 persen. Di urutan ketiga, pasangan Sudrajat-Syaikhu dan TB Hasanudin-Anton masing-masing mendapatkan dukungan sebesar 5 persen dan 2,5 persen.
Kata Eko, hasil temuan survei memperlihatkan bahwa Uu Ruzhanul Ulum belum memberi nilai tambah elektoral yang signifikan terhadap Ridwan Kamil. Sebab dalam berbagai survei selama ini angka elektabilitas Ridwan Kamil sudah di atas 40 persen. Sedangkan pasangan kejutan Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi, dari hasil temuan Cyrus, ternyata saling memberi nilai tambah yang signifikan.
Dua pasangan lainnya yakni Sudrajat-Syaikhu dan TB Hasanudin-Anton memang masih mendapatkan perolehan yang sangat kecil. Namun, jika mesin partai kedua pasangan ini yakni PKS-Gerindra dan PDIP sudah bergerak, diperkirakan pasangan ini bisa mencapai angka dua digit meski kecil kemungkinan bisa mengungguli kedua pasangan di atasnya.
"Karena total suara hanya 100 persen, maka penambahan angka kedua pasangan terbawah ini akan menggerogoti suara pasangan RK-Uu dan Deddy-Dedi," ujar Eko Dafid Afianto.
Eko mengingatkan, hal itu adalah tantangan bagi RK-Uu dan Deddy-Dedi untuk menjaga suara mereka agar tidak digerogoti oleh dua pasangan dengan suara terkecil ini.
Sementara untuk hasil top of mind, Cyrus tidak memberikan pilihan dalam surveinya, Ridwan Kamil dipilih 33,6 persen. Kedua, masih ditempati Deddy Mizwar dengan 23,5 persen. Selanjutnya, Dedi Mulyadi (5,3 persen), Ahmad Heryawan (2,5 persen), Dede Yusuf (2 persen), Sudrajat (1,7 persen), Uu Ruzhanul Ulum (1,2 persen), TB Hasanuddin (1,2 persen) dan Ahmad Syaikhu (0,9 persen).
Imbang Berbagi Basis dan Wilayah
Cyrus menyatakan, pasangan RK-Uu dan Deddy-Dedi sejauh ini saling berbagi basis wilayah di empat wilayah pembangunan dan wilayah kultural di Jawa Barat. RK-Uu unggul tipis (48 persen berbanding 43 persen) di Wilayah Pembangunan I yang meliputi Bogor Raya, Sukabumi, Cianjur dan Depok.
RK-Uu juga unggul secara telak (61 persen berbanding 27 persen) di Wilayah Pembangunan IV yang meliputi Bandung Raya, Tasik, Garut, Ciamis dan Pangandaran.
Sementara itu, Deddy-Dedi unggul jauh di Wilayah Pembangunan II yang meliputi Bekasi Raya, Purwakarta, Karawang, dan Subang (57 persen berbanding 25 persen). Duo DM ini juga unggul cukup telak di Wilayah Pembangunan III yang meliputi Cirebon Raya, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan (44 persen berbanding 37 persen).
Persaingan sengit secara demografis
Basis keunggulan RK-Uu tercatat muncul dari kalangan wiraswasta, karyawan swasta, dan pemilih dengan pendidikan SMA ke atas, serta terkoneksi dengan media sosial. Di lain pihak, basis keunggulan Deddy-Dedi adalah di kalangan ibu rumah tangga, petani, pemilih dengan pendidikan SMP ke bawah, dan mayoritas belum terkoneksi dengan media sosial.
Khusus untuk pengguna media sosial di Jawa Barat, tercatat naik hingga 1,5 kali lipat dalam dua tahun terakhir. Dari 25 persen pengguna di November 2015, menjadi 41 persen di Januari 2018. Hal ini tentu perlu menjadi perhatian bagi dua pasang calon yang bersaing sengit secara demografis pemilih.
"Basis keunggulan ini bisa dimaksimalkan dengan perang darat, kampanye langsung ke masyarakat, tanpa melupakan faktor media sosial yang juga jadi sangat penting pada Pilkada kali ini," kata Eko Dafid.
Survei ini mengambil sampel 1.000 reponden dengan teknik pengambilan sampel Multistage Random Sampling. Tingkat keyakinan survei ini adalah 95 persen dengan Margin of Error 3,1 persen.
Baca juga:
Menko Polhukam masih kaji penunjukan jenderal polisi jadi Pj gubernur
Lawan paling berat diri kita sendiri
Pemimpin Jabar perlu paham filosofi kebudayaan
Dedi Mulyadi ingin bahagiakan banyak orang seperti Si Cepot
Jawa Barat di mata Dedi Mulyadi
Sudrajat yakin isu SARA tak akan mempan di Pilgub Jabar
Ribuan warga menangis dalam acara perpisahan dengan Dedi Mulyadi sebagai bupati