Dalam debat, Sandiaga cerita tukang kopi sering diusir Satpol PP
Calon Wakil Gubernur DKI, Sandiaga Uno menceritakan pengalamannya saat blusukan bertemu dengan warga. Salah satu yang membuatnya miris adalah minimnya lapangan kerja untuk warga ibu kota.
Calon Wakil Gubernur DKI, Sandiaga Uno menceritakan pengalamannya saat blusukan bertemu dengan warga. Salah satu yang membuatnya miris adalah minimnya lapangan kerja untuk warga ibu kota.
Dia bertemu dengan Susanti seorang pedagang kopi di wilayah Kembangan, Jakarta Barat, yang tak dapat lahan berjualan. Bahkan, kalau nasib sedang buruk kerap diusir oleh Satpol PP.
"Padahal Satpol PP juga nanti yang beli," katanya saat debat terbuka calon gubernur dan wakil gubernur DKI di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (27/1).
Lalu ada juga seorang pengusaha Noval yang mengalami kesulitan ketika ingin menggelar MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition). Dia mengaku harus melawati reformasi yang berbelit-belit.
"Mas Noval bisa buka lapangan kerja untuk 10-15 orang. Pada periode 10-20 tahun bisa jadi pengusaha sukses," ujarnya.
"Ini bisnis di Jakarta memiliki tugas sangat berat. Kemudahan berbisnis dan simple dan terintegrasi bagaimana reformasi birokrasi yang ramah, efisien dan transparan," tambahnya.
Melihat itu, kata Sandi, ini belum menjawab tantangan Presiden Joko Widodo yang ingin Indonesia dalam ranking kemudahan berusaha atau Ease of Doing Business (EODB) terdongkrak dari posisi 109 ke level di bawah 40.
"Di bawah kepemimpinan kami Indonesia bisa masuk peringkat 40 memberikan pelayanan untuk ciptakan lapangan kerja," tandasnya.