Data LaporCovid-19 per 24 Agustus 2021: 1.967 Tenaga Kesehatan Gugur Akibat Covid
Jumlah korban tenaga kesehatan bukan sebatas angka. Kondisi ini perlu disikapi dengan perbaikan protokol tata laksana Covid-19 bagi tenaga medis.
Tenaga medis banyak yang gugur di tengah perang melawan Pandemi Covid-19. Berdasarkan data LaporCovid-19, per 24 Agustus 2021 sudah 1.967 tenaga kesehatan Indonesia meninggal dunia.
Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban menjelaskan, jumlah itu mencakup semua tenaga kesehatan. Termasuk di dalamnya, dokter, perawat, dan bidan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 pertama di Indonesia diumumkan? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
"Tenaga kesehatan kita selain dokter yang meninggal ada perawat, dokter gigi, apoteker," ujar dia dalam webinar, Minggu (29/8).
Jika dirinci, maka dokter yang meninggal berjumlah 688 orang, perawat 648 orang, bidan 387 orang, dan tenaga kesehatan lain sebanyak 70 orang.
Selanjutnya, apoteker 48 orang, Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM) 47 orang, dokter gigi 46 orang, rekam radiologi 10 orang, sanitarian 5 orang, petugas ambulance 4 orang, terapis gigi 4 orang, elektro medik 3 orang, tenaga farmasi 3 orang, epidemiolog kesehatan 1 orang, dan fisikawan medis 1 orang.
Jumlah korban tenaga kesehatan bukan sebatas angka. Kondisi ini perlu disikapi dengan perbaikan protokol tata laksana Covid-19 bagi tenaga medis. Dia mengharapkan ada protokol tata laksana yang seragam di seluruh indonesia.
"Memang kita harus menata laksana dengan lebih baik, lebih benar, dan mestinya kualitas tata laksana di seluruh provinsi di Indonesia hasilnya sama atau setara. Saat ini masih beda sedikit," jelas dia.
IDI mencatat, pada Juli 2021, dokter yang meninggal akibat Covid-19 berjumlah 208 orang. Angka ini naik signifikan dibandingkan bulan Juni sebanyak 50 orang.
Hal ini menunjukkan bahwa vaksinasi juga harus tetap diikuti dengan pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat. Mengingat seseorang masih berpeluang terjangkit Covid-19, berpeluang untuk dirawat di rumah sakit, dan berpeluang untuk meninggal dunia meskipun sudah divaksin.
"Dokternya kan mestinya sebagian besar sudah vaksinasi. Kita kemudian belajar bahwa setelah divaksinasi penuh pun semua orang masih bisa terinfeksi, masih bisa harus masuk rumah sakit, masih bisa meninggal. Jadi kita harus harus hati-hati," ucap dia.
Baca juga:
Positif Covid-19 di Indonesia Bertambah 7.427 Orang 29 Agustus 2021, Total 4.073.831
Semangat Jualan di Tengah Pandemi, Angkat Jajanan Masa Kecil
Catat Durasi Waktu Belajar Tatap Muka untuk PAUD, SD Hingga SMA di Jakarta
Jusuf Kalla Kritik Menkes Soal Kerumitan Administrasi untuk Vaksinasi Covid-19
Konsultasi Dokter Jarak Jauh, Buat Pasien Isoman Lebih Tenang
Kenapa Orang Enggan Memakai Masker?