Datangi KPK, eks ketua DPC Demokrat minta kongres Surabaya diawasi
Dia tak ingin terjadi money politic dalam pemilihan ketua umum di Kongres Demokrat nanti.
Kaukus Penyelamat Partai Demokrat (KPPD), siang ini mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kedatangan ini untuk meminta kepada KPK awasi transaksi uang di kongres Demokrat yang akan digelar pada 11 Mei sampai 13 Mei di Surabaya.
Mantan Ketua DPC Partai Demokrat Kota Surabaya, Dadi Risdaryanto, mengirimkan surat kepada KPK terkait dengan penyelenggaraan Kongres Partai Demokrat.
"Partai Demokrat ini dalam rangka kita untuk membersihkan diri. Mudah-mudahan, Partai Demokrat ke depannya lebih bersih," kata Dadi di lobi Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (8/5).
Dadi meminta KPK untuk turun tangan langsung di lapangan, guna mengawasi proses penyelenggaraan Kongres Partai Demokrat di Surabaya. Semata-mata agar kongres dapat berjalan sesuai koridor yang menjadi acuan Partai Demokrat bersih, santun dan cerdas.
Saat ditanyai wartawan mengenai ke depan apakah akan ada indikasi money politic di kongres itu, Dadi berharap jangan sampai terjadi seperti di Bandung.
"Nggak ada indikasi. Tapi kita berharap, kita antisipasi atau jangan sampai kongres di Bandung itu terulang kembali, kita antisipasi agar ke depan langkahnya lebih mulus lagi. Kasihan Pak SBY, walaupun nanti aklamasi, ya semoga aklamasi yang betul-betul alami," ujarnya.
Dadi juga mempersilakan Politikus Demokrat Gede Pasek dan siapapun pada saat kongres Demokrat nanti mencalonkan diri sebagai bakal calon Ketua Umum, bersaing dengan SBY. Yang terpenting, lanjut dia, memenuhi syarat yang sudah ditentukan.
"Ya nggak masalah, kalau dia memiliki persyaratan sebagai calon yang memenuhi persyaratan awal ya boleh-boleh saja. Tapi kalau memang mau aklamasi ya nggak apa-apa, itu bagian dari demokrasi juga," ujarnya
"Gede Pasek Suardika kan kader, kalau sesuai dengan tatib (Tata Tertib) ya monggo," tutupnya.