Deal di balik pengembalian ketua DPR dari Akom ke Setnov
Deal di balik pengembalian ketua DPR dari Akom ke Setnov. Dewan Pembina melakukan rapat dengan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar di Bakrie Tower, Senin (28/11) malam. Rapat itu membahas keputusan pleno DPP Partai Golkar yang memutuskan mengembalikan kursi ketua DPR dari tangan Ade Komaruddin (Akom) ke Setnov.
Dewan Pembina melakukan rapat dengan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Golkar di Bakrie Tower, Senin (28/11) malam. Rapat itu membahas keputusan pleno DPP Partai Golkar yang memutuskan mengembalikan kursi ketua DPR dari tangan Ade Komaruddin (Akom) ke Setya Novanto.
Hasil rapat Dewan Pembina partai Golkar memberi lampu hijau bagi Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto untuk kembali duduk di Kursi Ketua DPR menggantikan Ade Komarudin. Ada beberapa kesepakatan terkait keputusan tersebut.
"Ada beberapa kesepakatan. Pertama, dewan pembina dan DPP menyetujui pergantian Ade Komarudin ke Setya Novanto sebagai Ketua DPR," ujar Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie atau akrab disapa Ical.
Ical akhirnya setuju dengan keputusan itu setelah mempertimbangkan beberapa hal. Salah satu pertimbangannya adalah Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019.
Dewan pembina partai Golkar juga mengingatkan pada Setya Novanto agar membagi waktu dengan baik antara tugas sebagaikKetua umum partai dan Ketua DPR.
"Beliau menyatakan siap menjabat keduanya dan akan berikan waktu sepenuhnya bagi persoalan kenegaraan dan masalah Partai Golkar," ucapnya.
Rapat selama 2 jam 40 menit tersebut juga membahas 'nasib' Ade Komarudin selanjutnya. Ical mengatakan, dewan pembina dan DPP akan memberikan posisi penting dan strategis untuk Ade Komarudin.
"Sepakat DPP dan dewan pembina akan memberikan posisi penting kenegaraan atau di partai kepada Ade Komarudin," tegasnya.
Di tempat sama, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto berjanji akan semaksimal mungkin membagi peran yang akan dijalankan. "Semoga bisa terjadi yang terbaik, harus saya pertanggungjawabkan untuk besarkan partai dan bekerja sama dengan pemerintah melalui DPR," imbuhnya.
Akom langsung menanggapi keputusan dewan pembina partai Golkar itu. Dia mengaku ikhlas jika jabatannya sebagai Ketua DPR dikembalikan kepada Setnov.
Akom mengatakan, jabatan Ketua DPR adalah amanah dari Allah. Karenanya, dia mengaku pasrah jika jabatannya harus dikembalikan kepada Novanto.
"Bagi saya, jabatan hanya lah sebuah cara untuk memberikan kontribusi terbaik kepada bangsa dan negara ini. Karenanya, kapan pun Allah akan memberikan atau pun mengambil amanah ini, saya siap dan ikhlas. Aku rapopo, sekali lagi aku rapopo. Teu sawios," kata Akom di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/11) malam.
Akom menegaskan akan patuh dan taat pada peraturan dan keputusan baik di internal Partai Golkar dan lembaga DPR. Termasuk keputusan pleno DPP Partai Golkar untuk mengembalikan kursi Ketua DPR kepada Novanto.
"Soal keputusan DPP Partai Golkar, saya ingin tegaskan kepada seluruh saudara-saudara khalayak, pemirsa TV yang menonton, saya orang yang taat kepada peraturan termasuk peraturan organisasi tempat saya bernaung," tegasnya.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Golkar ini memastikan akan menghormati mekanisme hukum dan peraturan yang berlaku soal pergantian Ketua DPR ini. Tak hanya itu, Akom juga mengklaim tidak pernah melakukan tindakan yang menyimpang atau melanggar aturan hukum selama menjadi Ketua DPR. Dia memastikan akan tetap memberikan kontribusi kepada bangsa dan negara meski telah meninggalkan kursi pimpinan DPR.
"Tidak akan menyimpang, saya jamin tidak akan menyimpang dari semua turan yg berlaku. Saya sendiri siap menerima apapun yang terjadi pada diri saya, saya memberikan kontribusi terbaik kalaupun saya tidak sebagai ketua DPR. Saya ikhlas menerima, meskipun tidak mudah menjalaninya," tandas Akom.
Baca juga:
Surat pergantian Ketua DPR segera dibawa ke Bamus dan Paripurna
Akom soal pergantian Ketua DPR: Aku rapopo, aku rapopo
Ical setuju Setya Novanto gantikan Ade Komarudin jadi Ketua DPR
Fadli Zon sebut pimpinan DPR segera rapat bahas pergantian Ketua DPR
Ical tanya kesanggupan Setya Novanto memegang dua jabatan penting
Ketika Setya Novanto dipaksa memilih karier politik
Dewan Pembina: Soal pergantian Ketua DPR, DPP Golkar langgar AD/ART
-
Siapa saja anggota DPRD Jateng yang dilantik bersamaan? Ayah dan anak secara bersamaan menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Tengah periode 2024-2029 terpilih yang dilantik pada rapat paripurna di Gedung DPRD Jateng, Semarang, Selasa. Mereka adalah Iskandar Zulkarnain (59) dan putranya, M Rizqi Iskandar Muda (22) yang merupakan kader Partai Gerindra yang sama-sama berasal dari Daerah Pemilihan Jateng 13.
-
Apa yang dikerjakan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang mendapat pujian dari Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni? “Sebagai mitra kerja kepolisian, Komisi III bangga sekali dengan kinerja Polri di bawah kepemimpinan Pak Kapolri Listyo Sigit. Polri tak hanya menjadi lebih humanis, tapi juga jadi jauh lebih inklusif. Kita bisa sebut semuanya, mulai dari kesetaraan gender, kesetaraan akses masuk tanpa pungli, dan kini pemberian kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk mengabdi. Terobosan yang luar biasa,” ujar Sahroni dalam keterangannya, Selasa (27/2).
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Siapa saja yang ikut berdemo di depan gedung DPR RI? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Kapan Gita KDI dilantik menjadi anggota DPR? Gita KDI dilantik menjadi anggota DPR dari Fraksi Kebangkitan Bangsa pada 2011 lalu.
-
Bagaimana TKN Prabowo-Gibran menanggapi putusan DKPP? Meski begitu, dia menyampaikan TKN Prabowo-Gibran menghormati keputusan DKPP. Namun, kata dia keputusan tersebut tidak bersifat final.