Debat Perdana Pilgub Sulut, Steven-Denny Beberkan Soal Isu Lingkungan dan PDRB
Steven Kandouw-Denny Tuejeh tampil memukau di debat perdana Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulut.
Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Steven Kandouw-Denny Tuejeh tampil memukau di debat perdana Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulut.
Steven mengatakan, saat ini masyarakat tengah menikmati situasi di mana provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa tersebut menjadi magnet investasi, menjadi destinasi pariwisata, ketahanan ekonomi lokal dengan terus menjaga keanekaragaman hayati.
- Mantan Ketua Demokrat Sulut Alihkan Dukungan ke Cawagub Alfred Denny Tuejeh
- Debat Kedua, Steven Kandouw dan Denny Tuejeh Paparkan Program Unggulan Di Bidang Pendidikan
- Debat Perdana Pilgub Sulut, Pasangan Steven-Denny Unggul dari Kandidat Lain
- Debat, Steven-Denny Janji Bawa Sulut Maju dengan Sejumlah Program Unggulan
"Kami sudah merancang apa yang akan kami lakukan di lima tahun ke depan," kata Steven.
Pertama, mendorong Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) naik antara 15-20 persen per tahun dengan menggenjot ekspor melalui laut dan udara.
Steven Kandouw menjelaskan strategi yang akan dilakukan agar target tersebut bisa tercapai ada tiga aspek yang perlu diperhatikan.
“Berbicara tentang PDRB, ada tiga aspek utama yang harus diperhatikan belanja pemerintah, ekspor, dan hilirisasi. Pertama, belanja pemerintah harus menciptakan perputaran ekonomi yang berkelanjutan. Bukan hanya menghabiskan anggaran dalam satu tahun, tetapi harus berkesinambungan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat,” tegas Steven.
Kedua, meningkatkan ekspor dengan fokus pada hilirisasi di sektor pertanian dan kelautan. “Sulut sudah dikategorikan sukses dalam hilirisasi. Komoditas pala, misalnya, Sulut sudah memasok 60 persen kebutuhan dunia. Ini peluang besar, dan kita bisa kuasai suplai maupun harga komoditas tersebut,” lanjutnya.
Pertambangan dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Dalam sesi tanya jawab, paslon nomor urut 2 menanyakan mengenai isu pertambangan dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Steven Kandouw menegaskan bahwa Sulut telah dianugerahi status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Bitung dan Likupang, yang membuka banyak peluang ekonomi.
“Tidak ada masalah dengan KEK Likupang maupun pertambangan rakyat di Minahasa Utara. Masyarakat pertambangan harus kita bantu dan dukung agar bisa berkembang tanpa merusak lingkungan. Komitmen kita terhadap penyelamatan lingkungan sangat besar dan sudah diakui oleh komunitas pecinta lingkungan,” ujar Steven.