Dedi Mulyadi mulai bangun koalisi di Pilgub Jabar
Komunikasi dilakukan kepada sejumlah partai, di antaranya PDIP, PKB, Demokrat dan PPP. Jika nanti sudah mencapai kesepakatan dan punya pemahaman yang sama, maka dilanjutkan dengan membicarakan nama calon.
Dedi Mulyadi mengakui sudah memulai berkomunikasi dengan partai politik. Tujuannya membangun koalisi di Pilgub Jabar. Namun Ketua DPD Golkar Jabar itu menegaskan, komunikasi itu bukan atas nama pribadi, tetapi sebagai institusi partai.
"Iya memang saya komunikasi dengan berbagai partai dalam membangun kesepahaman politik. Kemudian setelah itu merumuskan nama yang akan diusung," katanya saat dihubungi, Jumat (22/12).
-
Mengapa Dedi Mulyadi akan meminta restu Prabowo untuk maju di Pilgub Jabar? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi akan mencari pasangan untuk Pilgub Jabar? "Pak Airlangga berpesan ke saya, jangan terlalu jauh kalau main dari luar rumah, jangan melewati Jawa Barat, harus berada di wilayah Jawa Barat. Kemudian nanti cari pasangan di Golkar yang sesuai dengan kriteria sebagai calon istri (wakil) yang baik," kata dia.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Siapa yang menggugat Polda Jabar dalam sidang praperadilan tersebut? Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Bandung mengabulkan permohonan gugatan sidang praperadilan tim kuasa hukum Pegi Setiawan.
-
Bagaimana Dedi Mulyadi merawat Sapi Bargola? Dirawat dengan Rasa Melalui pengelolaan di Peternakan Lembur Pakuan, Dedi memberikan contoh bagaimana mengelola peternakan yang baik, pertanian organik sampai pada membangun sektor perikanan yang baik di pedesaan.
Komunikasi dilakukan kepada sejumlah partai, di antaranya PDIP, PKB, Demokrat dan PPP. Jika nanti sudah mencapai kesepakatan dan punya pemahaman yang sama, maka dilanjutkan dengan membicarakan nama calon.
"Tidak dulu bicara saya, tapi institusinya dulu nanti disepakati nama. Artinya agar koalisinya tidak berubah-ubah lagi," lanjutnya.
Komunikasi menurutnya penting untuk menghindari dinamika dan perubahan koalisi. Namun, Dedi mengaku masih belum bisa membocorkan partai mana yang sudah punya kans besar bergabung.
"Keliatannya ada kesepahaman tinggal membicarakan orang. Enggak usah disebutin partainya. Nantilah dalam waktu dekat ini kami umumkan," pungkasnya.
Seperti diketahui, Partai Golkar masih belum mempunyai partai koalisi pasca mencabut dukungan kepada Ridwan Kamil.
(mdk/cob)