Dedi Mulyadi: Pilih Pemimpin yang Otentik, bukan Hasil \'Berkosmetik\'
Dedi mengajak agar masyarakat tidak terkecoh dengan calon pemimpin ‘berkosmetik’ atau mengedepankan pencitraan.
Politikus Partai Gerindra Dedi Mulyadi mengajak masyarakat agar tidak terkecoh dalam memilih pemimpin ‘berkosmetik’ pada pemilihan umum yang akan digelar tahun depan.
"Saya yakin orang Jawa Barat itu memilih (pemimpin) pakai rasa, pakai hati," katanya, melalui sambungan telepon, di Purwakarta, Sabtu (1/7).
-
Bagaimana Dedi Mulyadi merawat Sapi Bargola? Dirawat dengan Rasa Melalui pengelolaan di Peternakan Lembur Pakuan, Dedi memberikan contoh bagaimana mengelola peternakan yang baik, pertanian organik sampai pada membangun sektor perikanan yang baik di pedesaan.
-
Kapan Anies dan Cak Imin menghadiri penetapan Prabowo-Gibran? Hari ini, Rabu (24/4), KPU akan menetapkan pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029.
-
Mengapa Dedi Mulyadi akan meminta restu Prabowo untuk maju di Pilgub Jabar? Sebagai calon, Dedi mengaku akan meminta restu persetujuan dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto untuk bertarung pada Pilkada Jabar.
-
Siapa cawapres termuda di Indonesia? Gibran Rakabuming Raka dan Prabowo Subianto sementara ini menjadi pemenang Pilpres versi quick count. Gibran Rakabuming Raka dan Prabowo Subianto sementara ini menjadi pemenang Pilpres versi quick count. Hal ini membuat Gibran menjadi Wakil Presiden termuda sepanjang sejarah Indonesia.
-
Apa yang dilakukan Anies dan Cak Imin di acara penetapan Prabowo-Gibran? Anies-Cak Imin menjelaskan alasannya menghadiri acara penetepan capres-cawapres terpilih yang digelar KPU. "Ini sebuah proses bernegara dan kita menghormati proses bernegara ini hingga tuntas.
-
Siapa Dewi Rengganis? Legenda Dewi Rengganis penjaga Gunung Argopuro Diceritakan bahwa Dewi Rengganis, putri dari Kerajaan Majapahit, diasingkan ke puncak gunung bersama enam dayangnya.
Ia mengajak agar masyarakat tidak terkecoh dengan calon pemimpin ‘berkosmetik’ atau mengedepankan pencitraan. Terlebih kini memasuki era di mana media sosial sangat berpengaruh dan membuat banyak orang terlena oleh pencitraan.
“Saya yakin orang Jawa Barat itu memilih pakai rasa dan hati. Saya juga yakin orang Jawa Barat akan memilih pemimpin otentik dan sudah terbukti dari dulu (selalu pilih Prabowo),” katanya.
Ia menyebutkan kalau sosok Prabowo adalah pemimpin yang apa adanya, tidak pernah dibuat-buat. Tak seperti saat ini di era media sosial orang banyak bersolek agar terlihat ‘cantik’.
“Pemimpin otentik itu adalah pemimpin yang apa adanya tidak direka-reka, tidak berkosmetik, dia tampil apa adanya seperti dirinya,” kata dia.
Dedi mengatakan banyak orang yang tidak tahu sejumlah kebaikan yang telah dilakukan oleh Prabowo karena tak pernah diumbar. Bahkan Prabowo ikhlas dengan berbagai serangan dan fitnah tanpa melakukan balasan.
“Itulah pemimpin yang otentik. Negeri ini perlu pemimpin otentik agar negeri ini punya integritas,” katanya.
Bagi Dedi, Prabowo adalah sosok pemimpin yang memiliki tiga sifat istimewa. Pertama, Prabowo yang juga Menteri Pertahanan itu adalah sosok penyayang. Hal tersebut dibuktikan dari orang sekitarnya mulai dari ajudan, tukang sapu, pengurus kuda hingga tetangganya.
"Kita bisa lihat bagaimana dari sisi kesejahteraan para pegawainya. Kemudian tetangganya di Hambalang kerap diberi susu dan telur sebagai asupan protein. Beliau, Pak Prabowo adalah sosok yang penyayang," katanya.
Tidak hanya pada sesama manusia, Prabowo juga dikenal sebagai sosok penyayang binatang. Mantan Danjen Kopassus itu merawat kucing yang dibuang dan terlantar.
Bahkan ada fakta yang diungkapkan oleh adiknya, Hashim Djojohadikusumo, yang menceritakan bagaimana Prabowo marah saat anak buahnya Edhy Prabowo dengan sengaja mengusik habitat semut dan ular di Hambalang.
Sifat kedua, kata Dedi, adalah Prabowo sosok yang ikhlas. Prabowo selama ini tidak pernah mengkapitalisasi membangun pencitraan di media sosial. Sehingga publik selama ini kurang mengetahui bagaimana Prabowo bersikap ikhlas menghadapi berbagai tuduhan.
"Pak Prabowo itu adalah figur yang ikhlas. Beliau dicaci, dimaki, dikucilkan, dituduh dengan berbagai stigma buruk. Tapi beliau ikhlas, dan keikhlasan itu lahir dari kesetiaan," katanya.
Terakhir, Prabowo adalah sosok yang setia. Ia tidak hanya setia pada negara dan kesatuannya, tapi juga sosok pria yang hingga kini memiliki satu cinta yang terpisah di luar kehendak keduanya.