Demokrat: 10 Tahun SBY memimpin, tak ada usulan pembubaran Petral
Menurut dia, Sudirman hanya ingin menutupi kinerjanya sendiri dengan berkampanye mendiskreditkan SBY.
Partai Demokrat masih gencar menyebut bahwa pada saat Susilo Bambang Yudhoyono menjabat sebagai presiden, usulan untuk membubarkan PT Pertamina Energy Trading Limited (Petral) sama sekali tidak ada. Mereka juga menyayangkan sikap Menteri ESDM Sudirman Said yang mengeluarkan pernyataan kontroversial dengan mengaitkan isu pembubaran Petral dan hambatan pembubarannya sejak era SBY berkuasa.
"Mungkin saudara-saudara sudah tahu atas pernyataan dari Menteri ESDM, Sudirman Said hari ini, saya pikir hal itu tidak baik untuk disampaikan oleh seorang menteri sekaliber Sudirman Said," ujar mantan Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan, saat ditemui usai menghadiri Rilis Hasil Survei Nasional 'Refleksi 17 Tahun Reformasi' di sebuah hotel kawasan Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, di Jakarta, Selasa (19/5).
"Sekali lagi saya sampaikan selama 10 tahun SBY memerintah belum pernah ada satu usulan atau surat apapun yang masuk tentang pembubaran Petral," katanya menambahkan.
Syarief menilai, pernyataan Sudirman Said yang mengungkapkan ihwal rencana pembubaran Petral sejak dulu, selalu mentok di meja Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hanya merupakan bentuk permainan pencitraan. Menurut dia, Sudirman hanya ingin menutupi kinerjanya sendiri dengan berkampanye mendiskreditkan SBY.
"Jadi kalau boleh saya katakan, apa yang telah disampaikan oleh saudara Sudirman Said itu hanyalah merupakan suatu kampanye. Sekali lagi, hanya kampanye yang telah mendiskreditkan Presiden Indonesia ke-6," pungkasnya.
Diketahui, Menteri ESDM Sudirman Said sempat mengeluarkan pernyataan kontroversial saat berbicara mengenai pembubaran Petral. Sudirman mengatakan, langkah pembubaran Petral tersebut sebagai upaya untuk memperbaiki tata kelola minyak dan gas bumi di Indonesia, yang rencananya sudah lama akan dilakukan namun selalu tak mengalami perkembangan di zaman pemerintahan sebelumnya.