Demokrat belum tentukan di kubu Jokowi atau Prabowo
Demokrat belum tentukan di kubu Jokowi atau Prabowo. Poros ketiga bisa terbentuk jika salah satu partai yang telah menentukan arah dukungannya melepaskan diri dari koalisi calon presiden (capres) yang ia dukung.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Hinca Panjaitan menegaskan sampai saat ini partainya belum menentukan arah dukungan di Pilpres 2019. Menurutnya Demokrat masih berpegangan pada hasil Rapimnas 2018.
"Posisi Demokrat tetap seperti tanggal 10 Maret 2018 waktu kami Rapimnas. Pilihannya itu bisa ke Pak Jokowi, bisa ke Pak Prabowo bisa bukan Pak Jokowi bukan Prabowo," kata Hinca di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/7).
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Apa yang diusulkan oleh Partai Demokrat terkait penunjukan Gubernur Jakarta? Hal senada juga disampaikan Anggota Baleg Fraksi Demokrat Herman Khaeron. Dia mengatakan, pihaknya tetap mengusulkan agar Gubernur Jakarta dipilih secara langsung. "Kami berpandangan tetap, Pilgub DKI dipilih secara langsung. Bahkan wali kota juga sebaiknya dipilih langsung," kata Herman Khaeron.
-
Kapan pertemuan pengurus pusat Partai Demokrat akan diadakan? Ini rencananya besok akan diadakan di hari Senin, tanggal 4 September
-
Kapan Demokrasi Pancasila diterapkan di Indonesia? Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang berlandaskan pada nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila. Dahulu, Indonesia sempat menganut ideologi Demokrasi Pancasila.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Siapa yang akan memimpin pertemuan pengurus pusat Partai Demokrat? "ke depan akan ada beberapa pertemuan yang sedang diagendakan oleh Mas AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) sebagai ketua umum.
"Masih ada waktu antara 4 sampai 10 Agustus dan perbincangan soal ini masih terus kami bicarakan sidang majelis tinggi partai yang akan memutuskan baru kami mulai pertarungan," sambungnya
Meski belum menentukan arah dukungannya, Hinca menilai peluang munculnya poros selain koalisi Jokowi atau Prabowo di Pilpres 2019 sangat kecil. Kata dia, poros ketiga bisa terbentuk jika salah satu partai yang telah menentukan arah dukungannya melepaskan diri dari koalisi calon presiden (capres) yang ia dukung.
"Kalau tinggal dua secara matematika politik tak mungkin lagi ada pihak ketiga. Kecuali partai politik peserta di koalisi satu atau lainnya loncat bikin ketiga," ungkapnya.
Diketahui, koalisi Presiden Jokowi sudah didukung oleh enam partai. Mulai dari PDI Perjuangan, Partai Golkar, PPP, Hanura, NasDem, dan PKB.
Sedangkan, koalisi Ketua Umum Partai Prabowo Subianto belum menemukan kepastian terkait kawan koalisi. Namun kemungkinan Gerindra akan berkoalisi dengan PKS, PAN, dan Demokrat.
(mdk/eko)