Demokrat Dukung Mahfud: Isu Penjegalan Anies Capres Harus Diluruskan
Menurut Hinca, kabar isu penjegalan terhadap Anies Baswedan sudah seharusnya diluruskan pemerintah. Apalagi isu tersebut sempat panas dalam beberapa pekan belakangan.
Publik sempat dikagetkan dengan isu upaya penjegalan pencapresan Anies Baswedan melalui sejumlah kasus kepada partai pengusungnya. Hal tersebut diungkapkan oleh Denny Indrayana. Menko Polhukam Mahfud MD menitipkan pesan kepada Pakar Hukum Tata Negara Denny Indrayana untuk menjaga tiket pencapresan Anies Baswedan.
Partai Demokrat melihat pernyataan Mahfud sebagai hal yang positif. Sebagai menteri koordinator, sudah sepatutnya Mahfud menjawab isu-isu penjegalan terhadap Anies Baswedan sebagai calon presiden.
-
Apa yang dilakukan oleh Koalisi Perubahan untuk memenangkan Anies Baswedan? Koalisi Perubahan sudah melakukan pelatihan juru kampanye untuk memenangkan Anies Baswedan.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Siapa yang disebut-sebut akan menjadi Cawapres Anies Baswedan? Nama Yenny sebelumnya disebut sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan.
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi kekalahan Pilpres? "Mau perjalanan yang nyaman dan enak, pilih jalan yang datar dan menurun. Tapi jalan itu tidak akan pernah mengantarkan kepada puncak manapun," ujarnya."Tapi kalau kita memilih jalan yang mendaki, walaupun suasana gelap ... kita tahu hanya jalan mendaki yang mengantarkan pada puncak-puncak baru."
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Kapan Anies Baswedan dilahirkan? Ia lahir pada tanggal 7 Mei tahun 1969, di Desa Cipicung, Kuningan, Jawa Barat.
"Dia lihat noise begitu, ya dia harus bertanggungjawab untuk menenangkan kan? Dan itu kewajiban dia," kata Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat Hinca Pandjaitan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/6).
Menurut Hinca, kabar isu penjegalan terhadap Anies Baswedan sudah seharusnya diluruskan pemerintah. Apalagi isu tersebut sempat panas dalam beberapa pekan belakangan.
"Yang mesti dipastikan lagi adalah tidak ada jegal menjegal itu lah karena memang itu yang muncul di publik, ya harus diluruskan itu," kata Hinca.
Menurut Hinca, pernyataan Denny justru menjadi pembuka mata publik. "Jangan dianggap ini sebuah statement Denny yang kemudian disoal, statement warga negara yang punya pandangan tentang itu dan menyampaikan pikiran-pikirannya, ya itu lah demokrasi, gitu. Masa didiemin aja kalau dia tahu sesuatu, sehingga ga perlu juga lah terlalu jauh merespon itu, bahwa harus dilapor polisi, ini pidana, itu pidana, dimana pidananya? Begitu," ujar Hinca.
Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD mengakui, meminta kepada Pakar Hukum Tata Negara Denny Indrayana dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu supaya mengamankan tiket calon presiden untuk Anies Baswedan supaya pemerintah tidak dituduh menjegal Anies.
"Bukan hanya Denny yang saya minta. Ketua Umum PKS juga saya minta, tolong Anies dijaga agar tetap mendapat tiket. Nanti yang dituduh kalau ndak dapat tiket, pemerintah," ujar Mahfud di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/6).
Mahfud mengingatkan, jangan pemerintah disalahkan bila Anies gagal nyapres. Apalagi kalau sumbernya adalah masalah internal koalisi.
"Karena nuduhnya pemerintah terus mengganjal Anies. Saya pesan ke Denny tolong itu dijaga. Jangan sampai dari internalnya nanti yang gagal. Kalau pemerintah enggak akan ikut-ikut," ujarnya.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/ray)