Demokrat Palembang Sesalkan Marzuki Alie dan Syofwatillah Mohzaib Rusak Partai
Namun, kebanggaan tersebut hilang seketika saat mengetahui keduanya menjadi bagian dari Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) yang melahirkan KLB. Semestinya, para senior menjalankan cara yang konstitusional dalam merebut kendali partai.
Dua pentolan penggagas Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat Deli Serdang, Sumatera Utara, berasal dari Palembang, yakni Marzuki Alie dan Syofwatillah Mohzaib. Hal itu disesalkan kader Demokrat Bumi Sriwijaya karena termasuk politikus senior.
Sekretaris DPC Partai Demokrat Palembang Anton Nurdin mengungkapkan, nama dua politikus sudah dikenal luas dan menjadi kebangaan bagi masyarakat Palembang. Marzuki Alie pernah menjadi Ketua DPR RI periode 2009-2014 dan Syofwatillah Mohzaib atau sering dikenal Opat juga anggota DPR RI daerah pemilihan Sumsel.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Bagaimana Demokrat akan mendekati partai lain? Selain itu, dia menuturkan bahwa Demokrat membuka komunikasi dengan pihak manapun. Sehingga, ujarnya segala kemungkinan yang ada bakal dikaji secara mendalam.
-
Siapa yang memberi tugas khusus kepada Demokrat? Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Apa yang akan dilakukan Demokrat kedepan? Lebih lanjut, Herman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada. Segala kemunginan, ujar dia bisa saja terjadi.
-
Kapan Partai Kasih dideklarasikan? Sekelompok anak muda Indonesia asal Papua mendeklarasikan mendirikan partai nasional yang diberi nama Partai Kasih pada Minggu 23 Juni 2024 di Jakarta.
-
Bagaimana Demokrat akan membantu kemenangan Prabowo? Kita harap nanti kalau Partai Demokrat sudah menyatakan secara resmi, itu juga akan tentu memberikan masukan-masukan melalui kader-kader atau putra putri terbaik untuk dipersatu di tim pemenangan," kata Budi.
"Keduanya berasal dari Palembang, senior kami, dan masyarakat mengenal mereka," ungkap Anton, Kamis (11/3).
Namun, kebanggaan tersebut hilang seketika saat mengetahui keduanya menjadi bagian dari Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) yang melahirkan KLB. Semestinya, para senior menjalankan cara yang konstitusional dalam merebut kendali partai.
"Wajar saja mereka berdua dipecat karena bikin kisruh partai, sayang sekali sikap mereka seperti itu. Mestinya urun rembuk agar partai ini besar, bukan merusak dari dalam," ujarnya.
Anton menilai, para senior yang tergabung dalam KLB tidak legowo menerima kondisi partai saat ini. Mereka harusnya mendukung penuh kepemimpinan partai saat ini sehingga nantinya menjadi pemenang pemilu.
"Mereka itu masanya sudah habis, biarkanlah regenerasi ke depan sebagai solusi. Jadi prinsipnya senior ini mawas diri lah," kata dia.
Dikatakan, partai akan tetap berjalan jika regenerasi berjalan baik, bukan justru mempersoalkan siapa pendiri dan paling merasa memiliki peran dalam partai.
"Golkar itu salah satu pendirinya Pak Harto. Apakah generasi selanjutnya ribut? Kan enggak, mereka bikin partai baru ada nama Wiranto, Prabowo hingga Surya Paloh begitu mereka ke luar mereka tetap senior Golkar. Begitu seharusnya dengan para senior Demokrat," tegasnya.
Hingga saat ini, kata dia, kader dan pengurus DPC Partai Demokrat Palembang mendukung penuh kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono. Harnojoyo selaku Ketua DPC Partai Demokrat Palembang menganggap KLB Demokrat Deli Serdang ilegal dan inkonstitusional.
"Kami tegas lurus dengan Ketum AHY, kami nyatakan setia kepada beliau," pungkasnya.
Baca juga:
Demokrat: Kantor DPP Hanya di Proklamasi 41
Demokrat Versi KLB Dirikan Kantor DPP Sementara di Menteng
Pengurus DPC Demokrat Se-Jatim Teken Akta Setia kepada AHY
AHY Bersih-bersih 'Paham' Moeldoko
Mabes Polri Kroscek Kabar Sebut Intel Polisi Ancam Kader Demokrat di Daerah
Setia pada AHY, Kader Demokrat Solo Raya Tak Tergoda Janji Uang Demi Hadiri KLB