Demokrat sebut Deklarasi Koalisi Perubahan Bisa Ubah Peta Kontestasi Pilpres 2024
"Rakyat menanti-nanti, kapan koalisi ini akan dideklarasikan. Rakyat sudah tidak sabar lagi, ingin ada perubahan dan perbaikan di negeri ini," ujarnya.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP/Koordinator Juru Bicara, DPP Partai Demokrat (PD) Herzaky Mahendra Putra mengatakan, momentum deklarasi koalisi bisa menjadi game changer atau mengubah peta kontestasi saat ini. Hal ini menurutnya seperti yang disampaikan oleh Ketum PD AHY, setelah deklarasi hanya ada gerak maju.
"Titik awal yang bisa membuat Koalisi Perubahan melaju semakin kencang," kata Herzaky dalam keterangannya, Rabu (9/11).
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Apa isi dari Pakta Tripartit? Perjanjian ini mengakui dan menghormati kepemimpinan Jerman dan Italia di Eropa, dan Jepang di Asia Timur Raya. Perjanjian ini juga menjanjikan bantuan bersama jika salah satu negara penandatangan diserang oleh Amerika Serikat, yang saat itu masih netral.
-
Bagaimana Demokrat akan mendekati partai lain? Selain itu, dia menuturkan bahwa Demokrat membuka komunikasi dengan pihak manapun. Sehingga, ujarnya segala kemungkinan yang ada bakal dikaji secara mendalam.
-
Kapan Partai Kasih dideklarasikan? Sekelompok anak muda Indonesia asal Papua mendeklarasikan mendirikan partai nasional yang diberi nama Partai Kasih pada Minggu 23 Juni 2024 di Jakarta.
-
Kenapa PKS merasa perlu menjalin komunikasi dengan partai lain untuk Pilkada Jakarta? Namun, Syaikhu menyadari bahwa PKS tidak bisa sendirian mengusung calon di Pilkada karena jumlah kursi yang dimiliki belum memenuhi syarat.
-
Bagaimana PNM memberdayakan nasabah? PNM bekerja untuk pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan. Pembiayaan dan pendampingan merupakan dua sisi mata uang yang tidak boleh dipisahkan satu dengan lainnya.
Menurutnya, butuh waktu dalam persiapan tersebut. Karena, bagaimanapun ada harapan besar dari masyarakat yang kini ditumpukan kepada Koalisi Perubahan.
"Rakyat menanti-nanti, kapan koalisi ini akan dideklarasikan. Rakyat sudah tidak sabar lagi, ingin ada perubahan dan perbaikan di negeri ini," ujarnya.
Selain itu, rakyat disebutnya sudah lelah terus didera kenaikan harga-harga mulai dari harga barang kebutuhan sehari-hari, bahan bakar minyak, listrik, gas. Sedangkan, penghasilan mereka tidak kunjung meningkat.
"Kesulitan ekonomi benar-benar rakyat rasakan dalam dua tahun terakhir ini. Belum lagi masalah polarisasi, upaya membelah dan mengadu domba masyarakat kita yang dilakukan terus-menerus oleh sekelompok buzzer bayaran," sebutnya.
"Mengeksploitasi identitas, untuk memperkaya diri sendiri dan mendapatkan insentif elektoral. Mengolah dan menciptakan permusuhan antar kelompok yang berbeda identitas. Padahal, Indonesia dibentuk oleh keragaman identitas, multikultur, dan sangat terbiasa hidup dalam harmoni perbedaan," sambungnya.
Apalagi, dikatakannya banyak elemen masyarakat yang menginginkan penegakan hukum yang berlaku adil untuk semua. "Bukan malah tajam ke lawan, tapi tumpul ke kawan. Ataupun tajam ke bawah, tumpul ke atas. Ini kan harus dibenahi benar," ucapnya.
Permasalahan-permasalahan seperti inilah yang diungkapkannya lebih banyak mereka dalami di tim kecil koalisi perubahan. "Perubahan seperti apa dan bagaimana mewujudkannya, agar ada perbaikan dalam kehidupan rakyat dan bangsa Indonesia," ungkapnya.
"Lalu, sosok seperti apa yang bisa mewujudkan dan mengawal program-program ini. Apa kriteria capres-cawapres paling tepat dan mekanisme penentuannya," tambahnya.
Menurutnya, pembahasan terkait dengan calon wakil presiden (cawapres) ini hanya salah satu bagian saja dari sekian banyak hal yang sudah merek bahas dan sepakati.
"Tentunya kami masih berproses. Mana pasangan yang benar-benar wajah dari perubahan itu sendiri, dan berpeluang besar mendulang kemenangan di Pilpres 2024 serta mendukung pemenangan kami bertiga di Pileg 2024. Kita ingin pemerintahan yang kuat dan didukung parlemen yang kuat pula, agar bisa mendekatkan kami dalam mewujudkan perubahan dan perbaikan untuk rakyat Indonesia," tutupnya.
(mdk/ded)