Demokrat Singgung Parpol Berjuang untuk Umat di Pilpres, Tapi Geser Saat Berkuasa
Selain itu, dia memamerkan capaian partai Demokrat di bawah kepemimpinan AHY yang sedang panen-panennya dukungan rakyat. Kata dia, Demokrat menang 48 persen di Pilkada 2020 dan elektabilitasnya meningkat drastis di berbagai survei terakhir.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menyindir pihak oposisi yang pernah menggunakan pernah buzzer saat dulu berkuasa. Dia juga bilang, oposisi yang pernah berkuasa itu gagal mensejahterahkan umat, menangkapi ulama, dan bernafsu berkuasa kembali dengan menunggangi perjuangan umat.
Partai Demokrat merespons pernyataan Habiburokhman tersebut. Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Demokrat, Herzaky Mahendra Putra menyindir balik parpol yang heboh mengaku berjuang untuk rakyat dan umat saat Pilpres 2019, tapi kini bergeser saat dapat kue kekuasaan.
-
Kapan Partai Demokrat dideklarasikan? Selanjutnya pada tanggal 17 Oktober 2002 di Jakarta Hilton Convention Center (JHCC), Partai Demokrat dideklarasikan.
-
Bagaimana Demokrat akan mendekati partai lain? Selain itu, dia menuturkan bahwa Demokrat membuka komunikasi dengan pihak manapun. Sehingga, ujarnya segala kemungkinan yang ada bakal dikaji secara mendalam.
-
Siapa yang memberi tugas khusus kepada Demokrat? Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan Prabowo memberikan tugas khusus kepada Demokrat untuk bisa memenangkan dirinya di Jawa Timur.
-
Bagaimana Partai Demokrat menentukan arah politiknya? "Setelah itu mungkin ke depannya baru lah akan diputuskan berdasarkan harapan masyarakat pro perubahan, pro perbaikan, yang telah meletakkan aspirasi dan harapannya kepada Demokrat selama ini,"
-
Apa yang akan dilakukan Demokrat kedepan? Lebih lanjut, Herman menyatakan bukan tidak mungkin Demokrat ke depan akan membentuk poros baru atau bergabung dalam koalisi yang sudah ada. Segala kemunginan, ujar dia bisa saja terjadi.
-
Mengapa Partai Demokrat akan membahas arah politiknya? "Nah kita akan melangkah ke mana? Karena ini nasib bangsa dan negara yang sedang kita perjuangkan, tentu kita akan dalami betul setiap data dan fakta serta harapan dari rakyat untuk Indonesia yang lebih baik,"
"Apresiasi dan atensi publik kemudian banyak yang mengalir ke Partai Demokrat, sebagai partai yang konsisten berkoalisi dengan rakyat, memperjuangkan harapan rakyat. Bukan parpol yang heboh mengaku berjuang untuk rakyat, untuk umat, saat Pilpres 2019, tapi tahu-tahu geser saat dapat kue kekuasaan," katanya di Jakarta , Kamis (11/2).
Menurutnya, ada pihak yang iri dengan Partai Demokrat. Bahkan, sampai ada yang ingin mengkudeta kepemimpinan Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Karena itu, wajar-wajar saja jika ada pihak-pihak yang sewot, iri, dan dengki. Bahkan, sampai ada yang mau melakukan Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat buat menghancurkan kami," ujarnya.
Dia bilang, sesuai arahan Ketum AHY, para kader diminta fokus melanjutkan kerja-kerja nyata dan membantu rakyat semaksimal mungkin. Serta, berusaha memberikan solusi atas kesulitan rakyat.
"Tidak perlu menggubris kaset-kaset berisik yang sibuk mencari panggung untuk membuat fitnah dan berita hoax tentang kami. Karena harapan rakyat, adalah perjuangan Demokrat," jelasnya.
"Rakyat itu cerdas, tahu siapa yang benar-benar berjuang untuk mereka, dan siapa yang sibuk pencitraan saja," tambah Herzaky.
Selain itu, dia memamerkan capaian partai Demokrat di bawah kepemimpinan AHY yang sedang panen-panennya dukungan rakyat. Kata dia, Demokrat menang 48 persen di Pilkada 2020 dan elektabilitasnya meningkat drastis di berbagai survei terakhir.
Herzaky menuturkan, survei dari Indikator Politik, elektabilitas Demokrat naik 5,9 persen pada Oktober 2020 lalu dari 4,6 persen di Februari 2020. Sedangkan, survei nasional Polmatrix di akhir Desember 2020, Demokrat naik drastis ke 7,5 persen dari 3,7 persen di September.
Begitu pula, survei Voxpopuli Research Center, elektabilitas Partai Demokrat naik 54 persen di bulan Januari 2021. Tepatnya di 5,1 persen dibandingkan 3,3 persen di Oktober 2020.
"Kami menolak RUU Cipta Kerja, dan sikap kami ini selaras dengan aspirasi rakyat. Kami juga menolak RUU HIP, dan sikap kam i ini selaras dengan aspirasi rakyat dan umat," tuturnya.
Herzaky menambahkan, kader-kader Demokrat di seluruh pelosok Indonesia rajin turun ke lapangan sejak kepemimpinan AHY selaku Ketua Umum Partai Demokrat. Kemudian, membantu rakyat melawan covid-19 dengan menyumbangkan masker, ventilator, dan sebagainya.
"Membantu masyarakat terdampak covid-19 dengan sembako, dan berbagai bantuan lainnya. Turun ke lapangan membantu korban bencana," pungkasnya.
Terpisah, Waketum Gerindra Habiburokhman tidak mengakui apakah pernyataannya ditujukan kepada Demokrat. Dia hanya bilang tidak menyebut merek.
"Saya gak sebut merek, pahami saja apa yang tertulis," kata Anggota Komisi III DPR ini.
Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman bicara soal buzzer. Menurutnya, bukan hanya pihak pro pemerintah yang bisa menggunakan buzzer. Pihak oposisi pun juga bisa menggunakan buzzer.
Habiburokhman menyindir oposisi yang menggunakan buzzer itu juga pernah berkuasa.
"Logika gua, yang mungkin pake buzzer bukan hanya penguasa tetapi juga oposisi kardus yang pernah berkuasa," kata Habiburokhman melalui Twitternya, Kamis (11/2).
Saat dikonfirmasi, Habiburokhman enggan menyebut siapa yang dimaksud. Lebih lanjut, dalam cuitan itu bilang, oposisi yang pernah berkuasa itu gagal mensejahterahkan umat, menangkapi ulama, dan bernafsu berkuasa kembali dengan menunggani perjuangan umat.
"Tapi gagal sejahterakan umat, yang waktu berkuasa nangkap ulama, yang ngiler mau kuasa kembali dengan nunggangi perjuangan umat," kata dia.
Habiburokhman pun mengatakan, oposisi ini malah maling teriak maling soal penggunaan buzzer.
"Bisa aja maling teriak maling/buzzer teriak buzzer," pungkasnya.
(mdk/fik)