Demokrat Soal Reshuffle: Jika Menteri Sibuk Kampanye, Kinerja Kabinet Tidak akan Baik
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menilai perubahan anggota kabinet melalui reshuffle yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi), belum tentu menjamin perbaikan.
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menilai perubahan anggota kabinet melalui reshuffle yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi), belum tentu menjamin perbaikan.
Menurutnya hal yang lebih penting adalah Jokowi menjaga fokus dan kekompakan para anggota kabinet.
-
Kapan reshuffle kabinet menteri dan wakil menteri dilakukan? Presiden Joko Widodo kembali melakukan reshuffle menteri dan wakil menteri Senin (17/7) hari ini.
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Bagaimana Prabowo dinilai akan meneruskan pemerintahan Jokowi? Sebagai menteri Presiden Jokowi, Prabowo kerap ikut rapat. Sehingga, Prabowo dinilai tinggal meneruskan pemerintahan Presiden Jokowi-Ma'rufA Amin.
-
Apa yang mungkin diberikan Jokowi untuk Kabinet Prabowo? Tak hanya memberikan pendapat, mantan Wali Kota Solo tersebut juga bisa memberikan usulan nama untuk kabinet mendatang.
-
Kapan Prabowo dikabarkan akan menambah jumlah Kementerian? Presiden terpilih Prabowo Subianto dikabarkan akan menambah jumlah kementerian lembaga menjadi 40.
-
Apa tanggapan Jokowi soal rencana Prabowo menambah jumlah Kementerian? Jokowi mengaku tak memberi masukan kepada Prabowo soal penambahan kementerian.
"Karena kondisi negara dan rakyat kita saat ini sedang sangat berat. Butuh perbaikan kinerja secara signifikan dari kabinet, agar bisa membuahkan hasil berarti," kata Herzaky dalam keterangannya, Kamis (16/6).
Herzaky menyayangkan para menteri saat ini fokus pada agenda pribadi untuk menaikkan elektabilitas, apalagi ditambah menggunakan fasilitas negara.
"Para menteri malah sibuk dengan agenda sendiri, berupaya menaikkan elektabilitas yang tak kunjung bergerak. Apalagi menggunakan fasilitas negara untuk berkampanye. Rakyat sedang susah, butuh banyak dukungan dari negara, tapi sangat tidak etis dan keterlaluan kalau ternyata ada menteri yang malah menggunakan uang negara untuk kepentingan nyapres di 2024," tutur dia.
Demokrat menilai Jokowi harus berani dan tegas menegur menteri yang masih nekat berkampanye untuk Pilpres 2024.
"Mau diganti berulang kali, tapi para menteri malah sibuk berkampanye, tidak fokus bekerja untuk rakyat, kinerja kabinet tidak akan membaik juga. Presiden mesti menunjukkan ketegasannya, kemampuannya memimpin kabinet. Berani menegur menteri yang tidak fokus melaksanakan tugasnya. Bukan malah mendorong para menterinya sibuk berkampanye untuk Pilpres 2024," ujarnya.
Meski demikian, Demokrat sadar bahwa reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden dan mengharapkan bisa menghasilkan perbaikan.
"Kita tunggu saja, kapan harga minyak goreng dalam kemasan bisa kembali ke harga awal sebelum kisruh berlarut-larut selama enam bulan terakhir ini, harga-harga sembako bisa stabil terjangkau, bukan stabil kenaikannya. Harga bahan bakar minyak, harga gas, harga listrik, tidak terus terkerek naik. Nah jika itu terjadi. berarti reshuffle ini ada manfaatnya untuk rakyat. Bukan tontonan pengalih perhatian sementara saja," bebernya.
Herzaky menilai sah saja reshuffle hanya mengakomodir kepentingan politik partai pendukung pemerintah, selama hasilnya bermanfaat untuk rakyat.
"Yang jadi masalah, kalau reshuffle berujung pada sekadar bagi-bagi kekuasaan antarelite, tapi tidak ada perbaikan nasib rakyat. Di era kepemimpinan Presiden RI ke-6, Bapak SBY, tahun 2004-2014, tujuan utama melakukan reshuffle adalah perbaikan kinerja kabinet," pungkasnya.
Reporter: Delvira Hutabarat
Baca juga:
Sosok John Wempi Wetipo, Kader PDIP Miliki Rp65 M Dipuji Megawati Karena Disiplin
VIDEO: Momen Jokowi Berkali-kali Marah Besar Sampai Bilang 'Bodoh Sekali' Soal Impor
VIDEO: Profil Eks Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Kini Jabat Menteri ATR
VIDEO: Daftar Menteri yang Dipanggil Jokowi ke Istana, Siapa Kena Reshuffle?
Surya Paloh Pesan ke Menteri Zulhas dan Hadi: Kerja yang Baik, Harapan Rakyat Tinggi
Surya Paloh: Kalau Ada Reshuffle Lagi Sudah Rusak Semuanya