Desak Setnov mundur, GMPG bakal temui Habibie, Akbar Tandjung & JK
Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG), Ahmad Doli Kurnia kembali meminta Setya Novanto mundur dari jabatan ketua umum Partai Golkar. Menurutnya, permintaan tersebut telah diungkapkannya sejak awal sebelum Setnov ditetapkan menjadi tersangka korupsi e-KTP oleh KPK.
Ketua Generasi Muda Partai Golkar (GMPG), Ahmad Doli Kurnia kembali meminta Setya Novanto mundur dari jabatan ketua umum Partai Golkar. Menurutnya, permintaan tersebut telah diungkapkannya sejak awal sebelum Setnov ditetapkan menjadi tersangka korupsi e-KTP oleh KPK.
"Kami sejak awal meminta Setnov ini segera mundur dan kita mempersilakan Munas untuk memilih ketua umum yang baru," kata Doli di Gedung Komisi Yudisial di Jl Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (31/7).
Menurutnya, Munas adalah cara penyelesaian terbaik untuk mengembalikan nama baik Partai Golkar di mata masyarakat yang tercoreng akibat Setnov ditetapkan menjadi tersangka korupsi.
"Demi penyelamatan Partai Golkar ini adalah munas, kalau istilah dalam AD/ART, istilahnya munaslub, ada ketua umum yang baru untuk memimpin Partai Golkar untuk menghadapi atau konsolidasi menghadapi event-event politik," kata Doli.
Dia juga mengaku kecewa atas sikap yang ditunjukkan oleh para elite Golkar. Dia juga mengaku sudah menyampaikan surat soal Setnov jadi tersangka kepada Wakil Ketua Dewan Kehormatan Akbar Tandjung.
Doli mengaku akan melakukan roadshow dan ke tokoh-tokoh Golkar, baik tingkat nasional maupun tingkat pusat. "Kami sedang mengatur waktu ketemu Pak Habibie kembali dan Pak Akbar Tandjung, mereka di Dewan Kehormatan terus kemudian kita akan ketemu beberapa nama yang secara individual ya mereka ada di Dewan Pembina dan Dewan Pakar, tetapi mereka tidak sama sikapnya dengan formal organisasi mereka," jelas Doli.
Dia juga mengaku akan bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang juga mantan ketua umum Golkar.
"Kami berencana ketemu dengan Pak Jusuf Kalla, juga kemudian dengan Mba Titiek Soeharto, terus kemudian ada beberapa nama lagi yang sedang kami inventaris dan minta waktu, termasuk di daerah teman-teman yang kita anggap tokoh-tokoh kader di daerah yang satu visi dengan kami," terang Doli.