Detik-detik Abraham Samad gagal jadi cawapres Jokowi versi PDIP
"Bapak Jokowi memutuskan JK menjadi cawapres. Itu apa adanya, tidak ada tendensi dari orang per orang," kata Hasto.
Plt Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkap detik-detik Ketua KPK Abraham Samad batal jadi cawapres Jokowi di pilpres. Karena kegagalan ini, Hasto menuding Abraham menetapkan calon tunggal Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan jadi tersangka rekening jumbo di KPK.
Hasto menceritakan, pada saat-saat terakhir pendaftaran pasangan capres dan cawapres di KPU pada 20 Mei lalu. Menurut dia, karena pertimbangan politik dan masukan dari para ketua umum parpol, akhirnya Abraham batal dan pihaknya lebih memilih Jusuf Kalla (JK) jadi wapres Jokowi saat itu.
"Pada tanggal 19 Mei saat-saat putaran terakhir sebelum 20 Mei sebagai batas akhir parpol atau gabungan parpol mendaftarkan pasangan capres, pada 19 Mei itu sekitar jam 8 malam secara resmi dinyatakan Jusuf Kalla sebagai cawapres mendampingi Jokowi," kata Hasto saat jumpa pers di Jalan Cemara, Jakarta, Kamis (22/1).
Hasto menegaskan, karena realitas politik yang membuat PDIP dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) batal mengusung Abraham. Dia menyatakan, Abraham gagal bukan karena bisikan orang per orang tapi karena pertimbangan para ketua umum partai politik.
"Berdasarkan masukan dari ketum tersebut pada akhirnya dengan pertimbangan yang penting Jokowi mengambil keputusan bahwa cawapres adalah JK. Sehingga murni keputusan terhadap pencalonan wapres adalah keputusan Jokowi. Bukan bisikan orang per orang," imbuhnya.
Hasto menuturkan, ketika hal itu sudah diputuskan dan disepakati oleh seluruh ketua umum parpol pendukung, kemudian Jokowi memerintahkannya untuk bertemu dengan Abraham. Akan tetapi, Hasto tak menjelaskan dimana pertemuan rahasia itu berlangsung.
"Kemudian pada malam hari jam 12 malam saya ditugaskan Pak Jokowi untuk bertemu dengan Abraham Samad. Dalam pertemuan itu kami jelaskan, dan pada akhirnya setelah melalui proses yang panjang dan melihat realitas politiknya Bapak Jokowi memutuskan JK menjadi cawapres. Itu apa adanya, tidak ada tendensi dari orang per orang," pungkasnya.
Baca juga:
PDIP beberkan manuver politik Samad, ini jawaban KPK
Siapa Mr D, sosok misterius di balik hubungan Samad dengan PDIP
Ini alasan PDIP bongkar rahasia internal demi jegal Abraham Samad
Saat bertemu parpol, Samad selalu tampil dengan topi & masker
Hasto sindir gaya menyamar Abraham Samad saat bertemu PDIP
PDIP: Abraham tahu gagal jadi cawapres karena sadap Budi Gunawan
-
Bagaimana Effendi Simbolon menunjukkan kesetiaannya terhadap PDIP? Effendi di hadapan Hasto dan dewan kehormatan PDIP menyatakan tegak lurus dengan arahan partai.
-
Kenapa keenam Caleg terpilih PDIP diminta mundur? Adapun penyebab keenam caleg terpilih itu diminta mundur karena terkena sistem Komandante, rata-rata mereka (para caleg) sudah membuat surat pengunduran diri ketika sebelum waktu pencoblosan.
-
Apa yang dikatakan Habiburokhman tentang hubungan Jokowi dan PDIP? Habiburokhman menyebut, sejumlah orang yang kalah pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 sudah move on, usai pesta demokrasi tersebut dianggap berakhir. "Mungkin dari 100 persen sudah 60 persen orang move on. Kemudian juga tahapan kedua hari ke hari misalnya adanya statement dukungan, statement selamat dari kepala-kepala negara penting di dunia itu mungkin membuat sekitar 80 persen orang move on. Terakhir penetapan KPU kemarin mungkin sudah 95 persen orang move on," jelasnya.
-
Apa yang dikatakan Anang Hermansyah tentang bergabungnya ia dengan PDIP? Mendapat pujian seperti itu, suami Ashanty tidak mempermasalahkan akan berjuang bersama Krisdayanti di masa yang akan datang. "Baiklah, nggak masalah," kata Anang Hermansyah di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, pada Minggu (10/9/2023).
-
Di mana Rakernas PDIP diadakan? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Mengapa Anang Hermansyah bergabung dengan PDIP? Krisdayanti merespons dengan positif keputusan mantan suaminya untuk bergabung dengan PDIP dan mencalonkan diri di Pemilu 2024. Menurutnya, partai memerlukan figur berpengalaman seperti Anang untuk memenangkan satu kursi di DPR-RI.