Dewan Guru Besar UI Sampaikan Petisi Kritik Pemerintah Jokowi, Rektor Tidak Hadir
Dewan Guru Besar UI Sampaikan Petisi Kritik Pemerintah Jokowi, Rektor Tidak Hadir
Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (DGB UI) siang tadi menyampaikan pernyataan sikap agar pemerintah yang dipimpin Presiden Jokowi memulihkan demokrasi. Mereka melakukan jalan kaki konvoi dari Balai Sidang UI menuju gedung rektorat.
- Dewan Kehormatan Tegaskan Presiden Jokowi dan Gibran Bukan Lagi Kader PDIP
- VIDEO: Tajam Dewan Guru Besar UI Kritik Era Jokowi "Negeri Hilang Kemudi Akibat Rebut Kuasa!"
- Guru Besar dan Civitas Akademi UGM Bikin Petisi Kritik Pemerintah, Ini Reaksi Jokowi
- Jokowi Tak Hadiri dan Tidak Kirim Video Ucapan Dies Natalies UGM ke-74, Ini Kata Rektorat
Dewan Guru Besar UI Sampaikan Petisi Kritik Pemerintah Jokowi, Rektor Tidak Hadir
Terlihat dalam barisan yang diikuti puluhan orang itu, Ketua DGB UI Prof Harkristuti Harkrisnowo, Prof Riri Fitri Sari, Prof Reni Akbar Hawadi hingga Rektor UI periode 2014-2019 Muhammad Anis. Beberapa alumni juga ikut berkumpul di area depan gedung rektorat.
Namun tidak terlihat Rektor UI Prof Ari Kuncoro dalam deretan guru besar yang melakukan aksinya siang tadi. Tidak diketahui kenapa Prof. Ari tidak ikut dalam barisan guru besar itu.
Pernyataan sikap Seruan Kebangsaan Kampus Perjuangan "Genderang UI Bertalu Kembali". Pernyataan sikap dibacakan tepat pada Dies Natalis UI ke-74 yang jatuh pada 2 Februari 2024. Ada empat hal yang disampaikan dalam pernyataan tersebut.
"Mengutuk segala bentuk tindakan yang menindas kebebasan berekspresi. Menuntut hak pilih rakyat dalam Pemilu dapat dijalankan tanpa intimidasi dan ketakutan serta berlangsung jujur dan adil. Menuntut agar semua ASN, pejabat pemerintah, TNI dan Polri dibebaskan dari paksaan untuk memenangkan salah satu paslon,” kata Prof Harkristuti Harkrisnowo, Jumat (2/2).
Ketika ditanya mengenai sikap Rektor UI, Harkristuti Harkrisnowo yang kerap disapa Prof Tuti mengatakan hal itu harusnya ditanyakan langsung kepada rektor.
"Sikap rektor ditanya pada rektor dong, kan rektornya bukan kita, walaupun beliau (rektor) adalah guru besar," ujarnya.
Prof Tuti mengatakan, pihaknya sudah mengajak seluruh pihak untuk merapatkan barisan dan menyerukan pernyataan sikap. Namun dia tidak tahu alasan ada sejumlah pihak yang tidak hadir dalam pernyataan sikap hari ini.
"Pada dasarnya kami DGB mengajak dari eksekutif, MWA dan Senat Akademik. Tapi dari MWA ada Pak Renaldi saja yang datang dan Pak Fredi. Sedangkan yang lainnya masih sibuk. Silakan Anda menafsirkan sendiri," ucapnya.
Sejumlah langkah sudah dilakukan DGB UI bersama Majelis Guru Besar PTNBH sejak dua bulan lalu. Majelis Guru Besar PTNBH berikrar untuk melakukan pengawalan agar pemilu berjalan adil. Ikrar tersebut akan terus dilanjutkan oleh Majelis Guru Besar PTNBH.
"Kami akan melanjutkan apa yang sudah diikrarkan pada saat itu bersama-sama di seluruh Indonesia. Kami masing-masing maupun bersama-sama akan terus mengawal perjalanan Pemilu di wilayah kami masing-masing, di fakultas kami masing-masing, di lingkungan masing-masing supaya kita bisa menikmati pemilu yang betul-betul luber jurdil," pungkasnya.