Di HUT Demokrat, SBY beberkan 5 persoalan serius di era Jokowi
Pertama, menurutnya, sebagian masyarakat masih kesulitan mendapatkan pekerjaan sehingga kehidupannya kesusahan.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan pidato dalam acara syukuran HUT Partai Demokrat ke-16. Dalam pidatonya, SBY menyebutkan ada 5 persoalan yang terjadi di Indonesia saat ini.
Pertama, menurutnya, sebagian masyarakat masih kesulitan mendapatkan pekerjaan sehingga kehidupannya kesusahan.
"Sebagian rakyat masih mengalami kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan padahal orang yang menganggur pasti tidak punya penghasilan dan akhir hidupnya susah," kata SBY di Kediamannya, Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (9/9).
Masalah kedua, rendahnya daya beli masyarakat di tengah naiknya harga barang dan jasa. "Sebagian rakyat tidak cukup memiliki daya beli untuk memenuhi kebutuhan pokoknya sehari-hari. Meskipun harga barang dan jasa tidak terus meningkat tapi kalau tidak punya uang ya tidak ada yang bisa dibeli," terangnya.
SBY juga menyoroti soal iklim pemberantasan korupsi di Indonesia. Menurutnya, muncul opini di masyarakat bahwa ada upaya pelemahan lembaga KPK.
"Rakyat menilai pemberantasan korupsi mulai mengalami hambatan di sana sini banyak yang melihat adanya upaya untuk melemahkan KPK," tegasnya.
Kemudian, masalah keempat yakni sebagian masyarakat menilai pemerataan kesejahteraan tidak merata di Indonesia. "Rakyat bisa menilai kesejahteraan dan kemakmuran makin tidak merata yang kaya dianggap menjadi semakin kaya sedangkan yang miskin jalan di tempat," ujar SBY.
Terakhir, SBY menuturkan, penegakan hukum di Indonesia cenderung tidak adil dan tebang pilih. "Rakyat juga melihat penegakan hukum sering kurang adil dan ada nuansa tebang pilih," tuturnya.
Dari 5 masalah yang dihadapi ini, SBY mengajak seluruh kader dan struktur Partai Demokrat ikut berkontribusi mendukung pemerintah untuk menyelesaikan kelima persoalan tersebut.
"Demi rakyat yang sama-sama kita cintai untuk itu saya ulangi arahan dan ajakan saya kepada kader Partai Demokrat di tanah air untuk kerja keras secara profesional dan jabatannya," pungkasnya.
Baca juga:
Di HUT Demokrat, SBY nyanyi 4 lagu hits milik Koes Plus
SBY sebut negara harus jamin keamanan tanpa harus hilangkan hak rakyat bersuara
SBY ingatkan TNI, Polri, BIN milik rakyat bukan pihak tertentu
SBY minta pemerintah gelar Pilkada-Pemilu yang jujur dan demokratis
-
Apa yang dilakukan Aira Yudhoyono bersama kakeknya, Susilo Bambang Yudhoyono? Mereka menikmati waktu bersama dengan penuh keasyikan, saling memperhatikan berbagai hal di sekitar mereka!
-
Apa yang dibicarakan Prabowo dan Jokowi? Saat itu, mereka berdua membahas tentang masa depan bangsa demi mewujudkan Indonesia emas pada tahun 2045.
-
Kapan Prabowo bertemu Jokowi? Presiden terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana kepresidenan, Jakarta, Senin (8/7) siang.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Bagaimana Presiden Jokowi mengenalkan Prabowo Subianto sebagai Presiden Terpilih? Menlu Retno mengatakan bahwa Presiden Jokowi dalam setiap kesempatan dan acara selalu mengenalkan Prabowo Subianto selaku calon presiden terpilih.