Di Survei Tak Lolos Parlemen, PPP dan PAN Sepakat Ada Perubahan Ambang Batas
Di Survei Tak Lolos Parlemen, PPP dan PAN Sepakat Ada Perubahan Ambang Batas. Menurut keduanya tidak perlu ada lagi persentase ambang batas di pemilu selanjutnya.
Pemilihan umum secara serentak pada 17 April membuat popularitas pemilihan legislatif kalah pamor dari pemilihan presiden. Meski dalam pemilihan legislatif partai politik harus berjibaku di titik aman dari ambang batas parlemen atau parliamentary threshold sebesar 4 persen.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN) sebagai partai lama, berada di titik rawan menurut hasil survei Litbang Kompas per Maret. Elektoral PPP 2,7 persen sedangkan PAN 2,9 persen.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Partai apa yang menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
Kendati demikian Wakil Sekretaris Jenderal PAN, Saleh P Daulay optimis partai besutan Zulkifli Hasan itu tetap lolos ke parlemen sekalipun hasil dari lembaga survei mengatakan sebaliknya. Sebab menurutnya, bukan kali ini saja PAN diprediksi tidak lolos parlemen.
"Tidak ada yang mengkhawatirkan dari pemilu ke pemilu, hampir semua lembaga survei selalu memberikan penilaian seperti itu. Faktanya, PAN selalu lolos Parliamentary Threshold," ujar Saleh, Jumat (22/3).
Berdasarkan pengalaman itu, Saleh mengatakan partai yang didirikan 1998 itu terus menggenjot para kadernya dan para caleg meningkatkan upaya politik kepada pemilih seluruh lapisan masyarakat.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Kami akan tetap bekerja dan berjuang. Kami perlu terus meyakinkan masyarakat. Kami juga mengandalkan kemampuan para caleg dalam melakukan pendekatan kepada masyarakat. Pendekatan pada tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh perempuan, tokoh pemuda, dan lain-lain merupakan salah satu kata kuncinya," tandasnya.
Senada dengan Saleh, Wakil Sekretaris Jenderal PPP Achmad Baidowi tak mau ambil pusing atas hasil survei yang memprediksi partainya tidak lolos ke parlemen. Meski begitu, PPP dikatakan Baidowi tetap menghargai hasil survei tersebut sebagai acuan melakukan gerakan politik.
Di masa penghujung kampanye, Baidowi menuturkan satu bulan ke depan pihaknya akan meningkatkan suara PPP di kalangan pesantren dan aktivis muslim.
"Sebulan ke depan kita memperkuat basis pemilih tradisional. Pemilih tradisional yakni kalangan pesantren dan aktivis Islam," kata Baidowi.
Kendati PAN dan PPP berbeda kubu dalam pemilihan Presiden namun baik Saleh ataupun Baidowi sepakat perlu ada perbaikan sistem pemilu. Menurut keduanya tidak perlu ada lagi persentase ambang batas di pemilu selanjutnya.
"Ya pemilu serentak ini menjadi pelajaran berharga bagi semua parpol. Kedepan perlu terobosan langkah, agar sistem pemilu disempurnakan. Misalnya angka presidential threshold disamakan," kata Baidowi.
Sementara Saleh mengatakan adanya ambang batas hanya membatasi suara masyarakat. "PAN sejak awal mengambil posisi untuk tidak membatasi suara masyarakat dengan PT. Dengan begitu, tidak ada suara rakyat yang tidak terkonversi sesuai pilihannya," ujar Saleh.
(mdk/eko)