Diadukan Warga Soal Pedagang Liar di Sekitar Pasar Klewer, Gibran Janji Menertibkan
Selain permasalahan kampung, warga yang sebagian merupakan pedagang Pasar Klewer mengeluhkan banyaknya pedagang tidak resmi di sekitar alun-alun utara. Menurut Mustajab, warga setempat, saat ini masih banyak pedagang tidak resmi di area Pasar Klewer.
Calon Wali Kota Solo nomor urut 01, Gibran Rakabuming Raka kembali melakukan kampanye virtual, menjelang Pilkada, 9 Desember. Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu menyambangi RT 1-2, RW 3, Kelurahan Mertodranan, Semanggi, Pasar Kliwon.
Selain permasalahan kampung, warga yang sebagian merupakan pedagang Pasar Klewer mengeluhkan banyaknya pedagang tidak resmi di sekitar alun-alun utara. Menurut Mustajab, warga setempat, saat ini masih banyak pedagang tidak resmi di area Pasar Klewer.
-
Apa yang sebenarnya terjadi dengan Gibran Rakabuming Raka? Penelusuran Setelah dilakukan penelusuran, klaim Gibran Rakabuming Raka ditangkap polisi karena narkoba adalah tidak benar alias hoaks.
-
Apa tujuan dari gagasan hilirisasi yang digaungkan oleh Gibran Rakabuming Raka? Program tersebut bertujuan untuk memperluas hilirisasi yang dilakukan pemerintah, terutama dengan mempertimbangkan cadangan nikel dan timah serta potensi besar energi baru dan terbarukan di Indonesia.
-
Siapa yang didampingi Gibran Rakabuming Raka saat mengunjungi warga Solo? Pada kunjungannya di Kampung Mutihan, Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Gibran datang bersama Respati Ardi-Astrid Widayani.
-
Kapan Gibran lahir? Gibran Rakabuming Raka lahir 1 Oktober 1987.
-
Siapa yang menggugat Gibran? Almas Tsaqibbirru, penggugat syarat usia capres-cawapres yang dikabulkan Mahkamah Konstitusi (MK), kini menggugat Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dalam perkara wanprestasi ke Pengadilan Negeri Surakarta, Jawa Tengah.
-
Kenapa Gibran diarak keliling kampung dengan Kuda Renggong? Pawai khitan Kuda Renggong biasanya dilakukan satu hari sebelum prosesi khitan dilaksanakan.
"Kalau Senin-Kamis itu, pedagang-pedagang dari luar kota pada datang, mereka berjualan di mobil. Mereka kan produsen langsung, jadi jualnya lebih murah, Mas. Akhirnya kan pedagang yang di kios-kios resmi jadi nggak laku, mohon solusinya," ujarnya.
Kepada Mustajab, Gibran menyampaikan jika dirinya bersama Teguh Prakosa siap menertibkan para pedagang bermobil yang meresahkan tersebut.
"InsyaAllah tahun depan akan bersih, pak, nanti akan kita atur. Ke depan alun-alun utara akan kita tata rapi sehingga bisa jadi public space, event-event bisa digelar di sana. Sehingga ini bisa berdampak pada roda ekonomi di sekitar Klewer," jelas Gibran.
Di lokasi lain, Gibran juga melakukan dialog dengan warga lainnya. Murdiyanto, perwakilan warga menyampaikan perlunya perhatian serius pada kondisi Kali Jenes.
"Mohon dikeruk area Kali Jenes Pasar Kliwon, karena banyak sampah dan masih ada limbah pabrik yang dibuang ke sungai," katanya.
Mendengar hal tersebut, Gibran turut menjelaskan keluhan yang sama sering sekali ia temui saat blusukan terutama di sekitar wilayah Laweyan.
"Sering saya dengar dari warga kalau saya blusukan ke Laweyan. Memang itu kan sungai perbatasan antara Solo dan Sukoharjo. Saya lihat kondisinya kotor, banyak sampah, limbah juga. Ini sudah saya bantu bicarakan ke pusat. Insya Allah PU nanti akan membantu, karena sungainya kan panjang maka perbaikannya membutuhkan dana yang besar," jelas pria lulusan MDIS itu.
Usulan lain disambung Hartono, warga RT 1/3 yang mengajukan permohonan pavingisasi di Jalan Miges. Gibran pun berbincang lebih detail mengenai kondisi jalanan tersebut.
"Nggih, pak. Ini sambil saya cek di map, sementara saya catat dulu," jelas Gibran.
Keluhan hampir sama disampaikan oleh warga di perkampungan lain. Permasalahan bantuan UMKM yang belum turun pun turut ditanyakan Heri Sulistyawan, warga RT 1/3. Gibran menanyakan dan berbincang lebih lanjut apakah syarat yang sudah diajukan lengkap.
Gibran juga menyampaikan komitmennya untuk menghidupkan seni di kampung-kampung. Terutama di kampung setempat yang memiliki kegiatan seni keroncong. Namun karena pandemi dan kekurangan peralatan, kegiatan tersebut sempat terhenti.
"Ini selaras dengan komitmen saya menjadikan setiap kampung sebagai destinasi wisata. Karena setiap tempat pasti ada potensi yang bisa dikembangkan," ucap Gibran.
Baca juga:
Gibran-Teguh Laporkan Sumbangan Dana Kampanye Rp650 Juta, Pasangan Bajo Rp153 Juta
15 Seniman Lukis Wajah Gibran Untuk Dilelang
Gibran Sebut Materi Debat Sudah Jadi Makanan Sehari-Hari
FX Rudy Beri Gibran Wejangan Sebelum Debat Pilkada Solo
Debat Pilkada Solo akan Disiarkan Tiga Stasiun Televisi Nasional