Digantikan Setnov dari posisi ketua, Akom tak mau nyalon DPR lagi
Akom mengaku tidak kecewa dengan hasil keputusan pleno Partai Golkar itu. Dia mengatakan tidak akan mencalonkan lagi sebagai anggota DPR pada Pemilu 2019.
Rapat Pleno DPP Partai Golkar telah memutuskan untuk menjadikan Setya Novanto menjadi Ketua DPR. Rencana ini tentu membuat Ade Komarudin alias Akom harus siap-siap menyerahkan jabatannya kepada Novanto.
Akom mengaku tidak kecewa dengan hasil keputusan pleno Partai Golkar itu. Dia mengatakan tidak akan mencalonkan lagi sebagai anggota DPR pada Pemilu 2019.
"Saya bersyukur kepada Allah sampai hari ini, insya Allah saya selamat mengabdi kepada partai, kepada negara ini, dan saya kan selalu menyimpulkan dan menyampaikan kepada teman-teman saya ini pengabdian terakhir kepada DPR," kata Akom di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (23/11).
Keputusan untuk tidak lagi mencalonkan diri sebagai Ketua DPR, kata Akom, membuatnya lega. Dia berjanji akan menuntaskan tugasnya sebagai anggota DPR dengan baik hingga berakhir masa jabatannya.
"Ya saya sudah bilang. Saya sudah sampaikan 2019 saya tidak akan mencalonkan lagi. Jadi plong hati pikiran saya, enggak disuruh pun saya memang begitu. Saya tidak punya agenda lagi di DPR kecuali menjalankan tugas yang ada. Sekarang menuntaskan sampai keanggotaan saya di 2019," terangnya.
Dia bercerita, dunia politik adalah jalur yang diimpikan dan dipilihnya untuk memberikan pengabdian kepada bangsa dan negara. Ade mengaku sudah menjadi anggota DPR sejak tahun 1997. Sehingga, dia merasa pengabdiannya sebagai anggota dewan telah usai.
"Begini saya itu anggota DPR dari 1997, saya setelah lulus SMA, pesantren di Purwakarta. Ini orang kampung loh bukan orang kota, terus sebagian wartawan sudah tahu rumah saya, rumah pemberian dari ayah saya. Kemudian saya sekolah ke Jakarta. Cita-cita memang dari kecil mau jadi politisi dan Alhamdulillah kesampaian," tuturnya.
Menurutnya, pengabdian kepada negara tidak harus dengan menjadi anggota DPR. Dia memilih mencari wadah dan ruang yang baru menunjukkan pengabdiannya kepada bangsa dan negara.
"Iya (tidak menjadi ketua DPR). Mengabdi kepada negara ini kan tidak harus ketua DPR saja. Banyak lahan pengabdian lain. Dunia saya dari kecil politik, ya sudah," pungkasnya.
Baca juga:
Mau diganti Setnov dari Ketua DPR, Akom mau temui para senior
Akom legowo jabatan ketua DPR diambil alih Setya Novanto
Setnov soal Akom: Semuanya saya bicarakan secara musyawarah dan baik
Gelar pertemuan, Setnov dan Zulkifli Hasan bahas demo 2 Desember
Ketum PAN temui Setya Novanto di DPP Golkar, bahas situasi terkini
Politisi PDIP:Keputusan Golkar Setnov jadi Ketua DPR harus dihormati
Di balik pasrahnya PDIP, Setya Novanto kembali jadi Ketua DPR
-
Kapan Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Kenapa Partai Golkar didirikan? Partai Golkar bermula dengan berdirinya Sekber Golkar di masa-masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Tepatnya tahun 1964 oleh Angkatan Darat digunakan untuk menandingi pengaruh Partai Komunis Indonesia dalam kehidupan politik.
-
Siapa yang menyambut kedatangan Prabowo di Kantor DPP Partai Golkar? Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto hingga Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menyambut langsung kedatangan Prabowo.
-
Siapa yang diusung oleh Partai Golkar sebagai Cawapres? Partai Golkar resmi mengusung Gibran Rakabuming sebagai Cawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
-
Kapan Prabowo tiba di Kantor DPP Partai Golkar? Prabowo tiba sekitar pukul 17.00 WIB dengan mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna hitam.
-
Siapa yang mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar? Presiden terpilih periode 2024-2029 sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.