Dikritik Djarot, ini penjelasan Agus soal janji program BLT
Dikritik Djarot, ini penjelasan Agus soal janji program BLT. Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Yudhoyono angkat suara ihwal program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang disebut membodohi warga Jakarta. Program BLT merupakan salah satu janji Agus apabila terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
Calon Gubernur DKI Jakarta Agus Yudhoyono angkat suara ihwal program Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang disebut membodohi warga Jakarta. Program BLT merupakan salah satu janji Agus apabila terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022.
Hal ini disampaikan Agus saat berorasi dalam kampanye di Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, Jakarta, Rabu (23/11). Dalam kampanyenya itu, Agus didampingi oleh calon wakilnya, Sylviana Murni dan sang istri, Annisa Pohan.
"Katanya saya membodohi masyarakat, Bagaimana. Ini amanat konstitusi. Masyarakat agar terbantu," kata Agus.
Agus membantah apabila program BLT yang salah satunya menjanjikan program Rp 50 juta per unit usaha merupakan bentuk dari sekedar membagi-bagikan uang semata. "Saya dapat keluhan banyak tidak punya modal. Makanya saya dan Bu Sylvi ingin bantu untuk beri modal. Kita ingin optimalkan anggaran Jakarta untuk entaskan kemiskinan, mengurangi pengangguran, buka lapangan kerja. Kita miliki program dana bergulir. Bantuan modal usaha, sejumlah Rp 50 juta per satu unit usaha. Ini bukan bagi-bagi duit. Itu program," ujarnya.
Sebelumnya, calon Wakil Gubernur Petahana Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan program kerjanya saat masih aktif sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta, yakni program Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU). Program ini efektif membangun perekonomian anggotanya, serta mampu membuat lingkungan menjadi lebih bersih dan nyaman.
"Untuk petugas PPSU tentu ini merupakan bagian dari peningkatan ekonomi bagi mereka sedangkan untuk warga lainnya, keberadaan petugas ini terbukti mampu menjadikan lingkungan pemukiman bersih dan nyaman," tutur Djarot kepada awak media di rumah Lembang, Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/11).
Menurutnya, program tersebut jauh lebih baik dibandingkan dengan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi warga yang tidak mampu. Dia menganggap program di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut, tidak berdampak langsung untuk pemberdayaan masyarakat.
"Karena kita berkaca pada waktu saya menjadi wali kota (di Blitar), itu program BLT tidak berdampak langsung dengan pemberdayaan masyarakat," ucap Djarot.