Dino ngebet ingin ketemu Prabowo
"Cuma sampai sekarang belum ketemu waktunya, beliau masih sibuk kampanye, dan saya sibuk kegiatan sendiri," kata Dino.
Peserta Konvensi Capres Partai Demokrat, Dino Patti Djalal mengaku telah melakukan komunikasi dengan Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto. Dalam waktu dekat, dia dan Prabowo berencana melakukan pertemuan.
"Memang ada komunikasi antara saya dan Prabowo. Komunikasi itu adalah mengatur kapan bisa ketemuan. Saya kenal cukup lama dan ini dilakukan dalam konteks politis sapa," ujar Dino usai memberikan kuliah umum di Universitas Padjajaran, Bandung, Selasa (1/4).
Artikel terkait Prabowo Subianto juga bisa diakses di Liputan6.com
Menurut mantan Juru Bicara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini, rencana pertemuan dengan Prabowo masih sebatas politik tegur sapa. Sebab, kedua belah pihak masih sama-sama sibuk melakukan kampanye politik.
"Cuma sampai sekarang belum ketemu waktunya, beliau masih sibuk kampanye, dan saya sibuk kegiatan sendiri," jelas dia.
Mantan Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat itu membantah jika pertemuan tersebut nantinya membahas calon pendamping Prabowo sebagai capres di Pilpres 2014. Dino menambahkan, soal pembahasan Cawapres masih terlalu dini, dirinya mengakui saat ini hanya fokus untuk mengikuti konvensi Partai Demokrat.
"Nggak sejauh itu. Saya ketemu Jokowi - Ahok, Priyo, dll. Murni karena politik sapa. Dan ini sudah beberapa minggu. Saya tetap konsisten di jalur konvensi, saya akan push sampai selesai. Saya cuma dalam konteks politis sapa akan komunikasi dengan tokoh politik," tuturnya.
Dalam safari politiknya berkeliling Nusantara, Dino pun sempat mengeluhkan rusaknya infrastruktur jalan di sejumlah daerah. Salah satunya, di kawasan Palembang, Sumatera Selatan.
"Waktu saya ke Palembang saya ketemu anak yang sedang panen batang pisang yang mau dibawa ke Jakarta lewat truk. Daunnya penuh tuh satu truk. Tapi anak itu berkata kepada saya pak saya bawa daun pisang sebanyak ini hanya mampu beli komputer," kata dia.
"Masyarakat sekitar bilang karena infrastruktur jalannya yang kurang baik jadi menghambat perekonomian masyarakat sekitar," tambahnya.
Bukan hanya saat menyambangi daerah Sumatera saja, Dino juga mengeluhkan rusaknya akses jalan yang berada di Jawa Barat. Padahal untuk memajukan ekonomi, sambung Dino, masalah infrastruktur mesti menjadi prioritas yang harus diutamakan oleh pemerintah pusat maupun daerah.
"Jadi kalau kita mau bersaing dengan ekonomi unggul, kita harus bersaing dengan pasar efisien salah satunya masalah infrastruktur harus diutamakan. Pemerintah pusat dan daerah harus mendukung itu semua," pungkasnya.
-
Kapan Anies dan Cak Imin menghadiri penetapan Prabowo-Gibran? Hari ini, Rabu (24/4), KPU akan menetapkan pasangan capres-cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029.
-
Kapan Djamaluddin Adinegoro lahir? Gunakan Nama Samaran Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi, sebuah kecamatan di Sawahlunto, Sumatra Barat pada 14 Agustus 1904.
-
Kenapa Raden Adipati Djojoadiningrat berani melamar Kartini? Karena gagasannya ini, pada awal abad ke-20 Kartini mampu mendirikan sekolah perempuan pertama di rumahnya yang berada di Kabupaten Rembang untuk memberdayakan perempuan sehingga bisa membaca, berhitung, dan menulis.
-
Kenapa Prabowo Subianto dan Jenderal Dudung menggandeng tangan Jenderal Tri Sutrisno? Momen ini terjadi ketika ketiga jenderal tersebut sedang berjalan masuk ke dalam sebuah ruangan atau tempat digelarnya gala dinner seusai mengikuti rangkaian parade senja atau penurunan upacara bendera merah putih.
-
Apa yang dilakukan Anies dan Cak Imin di acara penetapan Prabowo-Gibran? Anies-Cak Imin menjelaskan alasannya menghadiri acara penetepan capres-cawapres terpilih yang digelar KPU. "Ini sebuah proses bernegara dan kita menghormati proses bernegara ini hingga tuntas.
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.