Ditanya soal Kabinet Baru, AHY: Saya Sudah Menghadap Pak Prabowo
Ini reaksi AHY saat disinggung soal kabar meminta jatah Menteri Koordinator (Menko) di kabinet Prabowo-Gibran
Ini reaksi AHY saat disinggung soal kabar meminta jatah Menteri Koordinator (Menko) di kabinet Prabowo-Gibran
- Perintah Tegas Prabowo ke para Pembantunya di Kabinet, Kalau Ngeyel Langsung Dicopot!
- Kabinet Prabowo-Gibran Tergemuk Sejak Orde Baru hingga Reformasi, Ternyata Masih Kalah dari Presiden Ini
- Tiga Tokoh Penting Tolak Masuk di Kabinet Prabowo, Nomor 3 dari Jenderal Kapassus, Ini Alasannya
- Ini Kata AHY Soal Jatah Menteri dari Demokrat dalam Kabinet Prabowo
Ditanya soal Kabinet Baru, AHY: Saya Sudah Menghadap Pak Prabowo
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merespons soal jajaran menteri di dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Dia mengatakan, pihaknya akan menunggu pengumuman resmi dari KPU pada 20 Maret mendatang.
"Menunggu dulu, kita juga tahu bahwa 20 Maret menjadi momen yang penting pengumuman secara resmi dan final dari KPU, terkait dengan hasil Pemilu. Barulah secara moral dan etis kita bisa berbicara lebih jauh, karena setelah itu baru Koalisi Indonesia Maju akan kembali berkumpul,"
kata AHY, saat diwawancarai di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (13/3).
Dia pun mengaku, sudah bertemu dengan Prabowo Subianto, dan keduanya sepakat untuk membahas jajaran kabinet menanti pengumuman resmi dari KPU.
"Saya sendiri sudah menghadap Bapak Prabowo Subianto dan beliau menyampaikan sama-sama kita kawal dulu proses penghitungan suara,"
kata AHY.
merdeka.com
Saat ditanya terkait kabar Demokrat meminta jatah Menteri Koordinator (Menko) di kabinet Prabowo-Gibran, AHY pun menepisnya.
"Kita tidak bicara dulu posisi, karena kami ingin sekali lagi meletakkan segala sesuatu secara proper. Kita tahu presiden memiliki hak prerogatif, kami hanya ingin menyampaikan apa yang perlu diperjuangkan bersama," tegas AHY.
"Tentu pada akhirnya, tidak hanya peran, memang pada akhirnya akan berbicara portofolio semacam apa, tetapi biarkan itu menjadi milik presiden mendatang karena kami ingin menghormati prosesnya dan selebihnya kami akan menyampaikan itu secara langsung bersama beliau," imbuh dia.