Diterpa Isu Pecah Kongsi, Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto Berebut Rekomendasi Pilkada dari PKB
Kandidat bakal bupati dan wakil bupati incumbent Kabupaten Mojokerto ternyata berebut rekom dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Hal ini pun menguatkan adanya isu pecah kongsi, lantaran keduanya berebut kursi nomor satu di Mojokerto.
- Tak Kuat Menahan Sakit Menahun, Kapolsek di Mojokerto Diduga Gantung Diri
- PKB Gelar Mukernas Bahas Sikap Partai di Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Demokrat Bocorkan Tokoh-Tokoh Cagub Jatim hingga NTT: Ada Anggota DPR hingga Eks Gubernur Petahana
- Bawaslu Terima Laporan Dugaan Penggelembungan Suara di Mojokerto
Diterpa Isu Pecah Kongsi, Bupati dan Wakil Bupati Mojokerto Berebut Rekomendasi Pilkada dari PKB
Kandidat bakal bupati dan wakil bupati incumbent Kabupaten Mojokerto ternyata berebut rekom dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Petahana Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati dan Wakilnya Muhammad Al Barra masing-masing mendaftarkan diri sebagai kandidat bakal calon (bacalon) bupati dan akan bersaing mendapatkan rekomendasi dari PKB.
Sebab, PKB menjadi partai pemenang di Pemilihan Legislatif (Pileg) Kabupaten Mojokerto 2024 dengan meraih 10 kursi dewan. Artinya PKB bisa mengusung calon bupati dan wakil bupati di Pilkada 2024 secara mandiri.
Niat Ikfina mendapat rekomendasi dari PKB dibuktikan dengan mengembalikan formulir pendaftaran bacalon bupati ke Kantor DPC PKB Kabupaten Mojokerto pada Sabtu (4/5) ini.
Pengembalian formulir Ikfina ini disambut Ketua DPC PKB Kabupaten Mojokerto dan pengurus lainnya. Keduanya kemudian menandatangani tanda terima berkas pencalonan dan mengembalikan formulir pendaftaran ke DPC Kabupaten Mojokerto. Formulir ini nantinya akan diserahkan ke DPP PKB.
Ikfina mengaku ingin melanjutkan lagi kepemimpinannya di Bumi Majapahit. Alasannya maju kembali adalah untuk melanjutkan semua pembangunan dan pengembangan Kabupaten Mojokerto yang belum rampung.
“Tugas saya belum selesai. Ada yang harus diselesaikan dan dilanjutkan. Ini adalah bentuk tanggung jawab dan kepedulian dan cintanya saya kepada Mojokerto dan masyarakat Mojokerto. Maka kemudian saya memutuskan untuk running periode berikutnya,” katanya.
Ikfina mencontohkan, salah satu program yang belum tuntas yakni pembangunan jalan poros desa. Ia menyebut, selama menjabat Bupati pihaknya telah menuntaskan pembangunan jalan sepajang 178 kilometer.
“Ada yang perlu diselesaikan karena standart masyarakat kita kalau belum beton masih perlu dibangun. Sehingga kita masih punya PR (pekerjaan rumah) 100 sekian kilometer yang membutuhkan anggaran Rp350 miliar untuk menyelesaikannya,” ujarnya.
Selain itu, ia juga akan melanjutkan program-program di bidang ekonomi, pariwisata, dan kesehatan. “Banyak hal yang harus kita selesaikan salah satunya percepatan ekonomi, dimana bisa didongkrak melalui pariwisata kabupaten Mojokerto,” tandas istri mantan Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasha itu.
Ia mengungkapkan, pertimbangan dirinya mendaftar ke PKB lantaran PKB menjadi partai pemenang di Pileg Kabupaten Mojokerto 2024. Pihaknya melihat PKB bener-bener selektif memilih dan menempatkan kader-kadernya. Oleh sebab itu, ia meyakini bakal memilih calon Bupati yang potensial untuk didukung.
“Dengan pertimbangan bahwa PKB ini adalah partai pemenang di Kabupaten Mojokerto di 2024. Ini bukti bahwa PKB bener-bener selektif memilih dan menempatkan kadernya. Sehingga kemudian saya yakin PKB juga akan memilih calon yang paling potensial yang akan diusung dan kerjasama dengan PKB membangun Kabupaten Mojokerto,” paparnya.
Meski begitu, Ikfina belum memutuskan figur pedampingnya. Ia berharap siapapun wakil yang akan mendampinginya bisa diajak bekerjasama.
Selain PKB, Ikfina telah mengambil formulir pendaftaran bacalon Bupati Mojokerto ke PDIP dan PAN. Namun, untuk PAN dan PKB pihakya sudah mengembalikan dan menyerahkan berkas formulir.
Sementara itu, Muhammad Al Barra atau Gus Barra telah menerima formulir pendaftaran dari PKB. Menariknya, DPC Kabupaten Mojokerto mengantarkan langsung formulir pendaftaran di kediaman Gus Barra di Desa Bendunganjati, Pacet Mojokerto pada 1 Mei lalu. Namun, putra KH Asep Saifuddin Chalim ini belum mengembalikan formulir ke DPC PKB Kabupaten Mojokerto.
Kendati demikian, DPC PKB Kabupaten belum memutuskan sosok yang bakal direkomendasikan maju Pilkada Kabupaten Mojokerto.
“Keputusan akhir kita tetap menunggu dari DPP PKB,” kata Ketua DPC PKB Kabupaten Mojokerto, Ainy Zuroh.