Ditinggal Golkar, Dedi Mulyadi bakal ditampung PDIP
Menurut Hasto, PDIP akan memilih kombinasi pasangan yang memiliki komitmen untuk membangkitkan kembali kebanggaan terhadap kebudayaan Sunda, mampu merancang tata ruang yang baik, serta menjaga keseimbangan keindahan alam Jawa Barat.
Partai Golkar telah menjatuhkan pilihan dengan mendukung Wali kota Bandung, Ridwan Kamil ketimbang kadernya yang juga Bupati Tasikmalaya, Dedi Mulyadi sebagai bakal calon gubernur Jabar. Meski telah ditinggal Golkar, namun Dedi tak sepi peminat. PDIP menjadi salah satu partai yang tengah mempertimbangkan untuk mengusung Dedi.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan partainya mempertimbangkan nama Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar atau yang akrab disapa Demiz untuk diusung sebagai bakal calon gubernur. Tak hanya Demiz dan Dedi, PDIP juga melirik sejumlah nama seperti Ketua DPD PDIP Jawa Barat Tubagus Hasanudin, Sekda Jabar Iwa Karniwa hingga mantan Kapolda Jabar Anton Charliyan.
"Kalau dari sisi suasana kebatinannya ada peluang bagi dua-duanya, Dedi Mulyadi punya kans yang cukup kuat dapat dicalonkan. Kemudian Pak Deddy Mizwar belum lama ketok pintu ke PDIP juga terbuka. Itu masih kami pertimbangkan," kata Hasto saat dihubungi, Jumat (27/10).
Hasto mengakui muncul pula usulan untuk mengombinasikan Demiz dan Dedi. Tetapi, PDIP tak mau terburu-buru memutuskan usulan tersebut. PDIP telah melakukan kajian soal pasangan calon yang akan diusung dengan melibatkan para ahli dan tokoh.
Menurut Hasto, PDIP akan memilih kombinasi pasangan yang memiliki komitmen untuk membangkitkan kembali kebanggaan terhadap kebudayaan Sunda, mampu merancang tata ruang yang baik, serta menjaga keseimbangan keindahan alam Jawa Barat.
"Tentu saja PDIP punya desain untuk melihat pasangan mana yang mampu membawa perubahan Jawa Barat. Perubahan yang cukup signifikan melalui tata ruang yang benar sehingga Jawa Barat tidak lagi menjadi korban akibat pembangunan yang melupakan perencanaan secara menyeluruh atas jati diri dari Jawa Barat," ujar Hasto.
Selain itu, kata Hasto, partainya akan memilih jagoan yang mampu menguatkan pemerintahan Joko Widodo dan kepentingan nasional.
"Ya tentu saja kami harus melihat, pilkada kan partai berdiri demi kepentingan nasional. Partai berdiri bagi upaya penguatan pemerintahan Pak Jokowi," tegas dia.
Disinggung peluang mendukung Emil sapaan Ridwan Kamil, Hasto menyebut partainya pernah berdialog dengan Emil.
Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri ini juga menerima kajian dari sejumlah tokoh masyarakat.
Mereka membandingkan kepemimpinan Emil dengan Tri Rismaharini, Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah dan Wali kota Bogor Bima Arya. Para tokoh, lanjut Hasto, menyebut kepemimpinan Emil tidak cukup membawa perubahan yang sistemik di Bandung.
Pihaknya berkeliling kota Bandung mengecek masukan tokoh atas kinerja Emil itu. Hasilnya dia menilai Emil unggul dari segi media sosial dan pemasaran.
"Dari perbandingan itu ternyata nampak ada perbedaan yang cukup signifikan bagaimana kepemimpinannya itu tidak membawa perubahan secara sistemik.
DPP kan juga mendengarkan masukan itu," ungkapnya.
Lebih lanjut, Hasto berujar, konstituen PDIP menginginkan jagoan yang diusung adalah kader internal. Penetapan bakal calon akan diputuskan melalui survei, forum grup diskusi dan keputusan Megawati.
"Kalau konstituen sebagai partai politik tentu kami harus mendorong kader partai karena tugas partai kan untuk menyiapkan pemimpin. Tapi target politik jg memerhatikan kehendak rakyat. Melalui survei, FGD, di situ lah akan ada titik temu," tukasnya.
Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar resmi mengusung Ridwan Kamil dan Daniel Muttaqien sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat 2018. Sekjen Partai Golkar Idrus Marham mengatakan pihaknya memutuskan mendukung Ridwan Kamil dengan pertimbangan hasil survei.
Berdasarkan hasil survei, elektabilitas dan popularitas Emil sapaan Ridwan Kamil berada di posisi tertinggi ketimbang calon lain. Keputusan mengusung Emil-Daniel juga diputuskan setelah tim Pilkada pusat berkonsultasi dengan Ketua Umum Setya Novanto.
Surat keputusan penetapan Emil-Daniel telah ditandantangi Ketua Umum dan Sekjen Partai Golkar. Namun, Golkar masih mencari waktu yang tepat untuk diumumkan.
"Sesuai dengan hasil rapat tim pilkada pusat, rapat pleno maka DPP Partai Golkar telah menetapkan calon gubernur adalah Ridwan Kamil dan saudara Daniel Muttaqien sebagai cawagub untuk Pilkada Jabar," kata Idrus.