Diusulkan Luhut Duet di Pilpres 2024, Ini Momen-Momen Mesra Anies-Ahok
Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengusulkan pasangan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk Pemilu 2024. Keduanya memang pernah menjadi rival saat Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.
Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengusulkan pasangan Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk Pemilu 2024. Keduanya memang pernah menjadi rival saat Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Namun selepas itu, Anies-Ahok kerap mesra saat bertemu.
Anies bertemu Ahok usai upacara pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta, pada 2019 silam. Terkait pertemuan yang singkat, Anies mengatakan tak ada yang dibicarakan secara khusus. Mereka hanya saling menanyakan kabar masing-masing.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Siapa kakek buyut dari Anies Baswedan? Umar merupakan kakek buyutnya.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah melakukan pertemuan dengan Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Siapa yang disebut-sebut akan menjadi Cawapres Anies Baswedan? Nama Yenny sebelumnya disebut sebagai bakal calon wakil presiden untuk mendampingi Anies Baswedan.
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
"Enggak ada yang khusus. Nanya kabar aja. All is good," ujar Anies.
Lebih jauh, Anies enggan membahas pertemuan tersebut. Dalam kesempatan itu, keduanya bersalaman dan saling cium pipi kiri dan kanan. Dalam pertemuan itu hadir juga mantan Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat. Seperti diketahui pasangan Ahok-Djarot bersaing dengan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno dalam Pilkada. Saat itu Ahok dan Djarot merupakan Gubernur dan Wakil Gubernur petahana.
Kemudian pada 2022, Anies Baswedan menghadiri acara pernikahan anak politikus NasDem, Sugeng Suparwoto di Lounge InterContinental Pondok Indah. Di hotel tersebut, Anies sempat bertemu dengan Ahok.
"Iya lah, kita ngobrol," kata Anies.
Anies mengungkapkan, dia tidak sengaja bertemu dengan Ahok. Kemudian, berdasarkan pernyataan Anies, mereka saling bercerita tentang banyak hal.
"Kemarin, saya tugas menjadi saksi nikah. Lalu, di hotel situ, kebetulan sedang ada Pak Basuki. Beliau sedang ada pertemuan dengan tamu. Jadi beliau acara sendiri. Saya datang, terus kita ngobrol di situ. Tanya kabar keluarga, saling cerita, begitu saja. Rileks," kata Anies
Usulan duet Anies-Ahok diungkapkan Luhut saat bertemu dengan Ketum NasDem, Surya Paloh di Jakarta beberapa waktu lalu. Surya Paloh mengakui usulan Luhut tersebut. Menurut dia, semua dipertimbangkan demi kebaikan bangsa dan negara.
"Semua pertimbangan apa yang terbaik kan kalau enggak kita enggak konsisten yang mau kita cari apa? Kepentingan nasional bagi NasDem di atas kepentingan partai," ujar Surya Paloh di DPP NasDem.
Namun demikian, usulan Anies-Ahok yang diungkap Luhut, kata Paloh, hanya sebatas candaan saja. Bukan hal yang serius.
"Kami bercanda, kawan-kawan wartawan terlalu serius menanggapinya. Kena candaan Pak Luhut. Pak Luhut bercanda kalian nanggapi serius, ya kan. Nah ini makanya dan bagus sekali ada canda, enggak terlalu serius, cepat emosi, cepat marah atau cepat mengecilkan seseorang, kawan. Jangan itu ya enggak?" tegas Surya Paloh.
Anies juga ketika ditanyakan sosok Ahok, beserta kandidat lain yang dijagokan sebagai calon wakil presidennya, menanggapi santai.
"(Ahok) baik juga. Saya enggak ngira ditanya juga," jawab Anies saat wawancara.
Namun, Anies tak setuju urusan cawapres sebagai ajang bercanda. Menurut dia, menentukan cawapres bukan sebatas candaan. Sehingga, dia menegaskan pemilihan cawapres akan dijalankan dengan hati-hati.
"Itu kenapa sebabnya saya itu melihat hal-hal seperti ini bukan seru-seruan. Ini bukan lucu-lucuan, ini ngurus Republik," katanya.
Menurut Anies, urusan masa depan bangsa dan negara tak bisa dianggap sebagai sebuah lelucon. Menurut dia, soal cawapres harus dipilih dengan serius.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/eko)