Diwacanakan duet dengan Ahok, Haji Lulung sebut Dimyati bercanda
Haji Lulung menerima diduetkan dengan Ahok jika memang itu keputusan partai, bukan pendapat pribadi.
Sekjen PPP kubu Djan Faridz, Dimyati Natakusumah berniat menyandingkan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana alias Haji Lulung dengan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok untuk bertarung di Pilgub DKI Jakarta 2017.
Haji Lulung menilai pernyataan Dimyati yang berencana menduetkannya dengan Ahok sekadar gurauan. Dia memastikan wacana yang dilontarkan Dimyati bukan sikap resmi partai, melainkan baru sebatas pernyataan pribadi.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Kapan Lukman Hakim meninggal? Lukman Hakim meninggal di Bonn pada 20 Agustus 1966.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Apa yang dikatakan Hasto mengenai peluang Anies dan Ahok di Pilgub DKI 2024? Hasto mengatakan hal itu menanggapi pertanyaan terkait peluang PDI Perjuangan memasangkan dua mantan gubernur DKI Jakarta yakni Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai calon gubernur - wakil gubernur DKI Jakarta.
-
Apa saja isu yang muncul selama Pilkada DKI 2017? Apalagi pemilihan tersebut juga diwarnai dengan isu-isu seperti agama, etnis, dan kebijakan publik.
-
Bagaimana Ahok dan Puput Nastiti Devi menunjukkan kebersamaan saat berlibur? Mereka pun membagikan potret momen-momen kebersamaan saat liburan di akun Instagram miliknya.
"Kemarin bercanda itu Dimyati pasti. Enggak ada omongan apa-apa. Bukan pernyataan Sekjen tapi pribadi karena ada mekanisme," kata Lulung di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (5/12).
Dia menjelaskan, untuk memutuskan kader yang akan diusung sebagai kontestan pemilihan kepala daerah, PPP memiliki mekanisme melalui Musyawarah Kerja Wilayah (Mukerwil). Selain itu, partainya terlebih dulu melakukan survei ke masyarakat untuk menjaring kader yang tepat berdasarkan beberapa penilaian. Semisal tingkat popularitas, kapabilitas dan elektabilitas kader itu.
"Harus ada mekanisme melalui Mukerwil. Itu hasil dari survei. Ini survei, kapabel, popularitas sama elektabilitasnya. Pencalonan itu tergantung partai. Muskerwil diajukan ke DPP kemudian dibahas dirapat pimpinan DPP kemudian baru diputuskan," ucapnya.
Meski demikian, Haji Lulung mengapresiasi pernyataan Dimyati yang menilai dirinya pantas memimpin Ibu Kota. Jika dipercaya, baik disandingkan atau tidak dengan Basuki, Lulung mengaku siap untuk maju menjadi Gubernur. "Saya apresiasi kalau itu keputusan partai saya oke-oke saja. Saya siap kalau dimajukan," jelasnya.
Terpisah, Wakil Ketua DPW PPP DKI Jakarta Maman Firmansyah menuturkan, Mukerwil Partai berlambang Kabah akan digelar bulan depan atau Februari 2016. Dalam mukerwil juga akan dibahas perihal calon yang akan diusung PPP dalam Pilgub DKI. "Insya Allah Mukerwil akan dilakukan pada Februari mendatang," imbuh Maman.
Sebelumnya, Sekjen PPP kubu Djan Faridz, Dimyati Natakusumah mengakui jika Ahok menjadi salah satu calon gubernur DKI yang masuk radar. Di sisi lain, pihaknya juga ingin kader PPP, Haji Lulung maju di Pilgub DKI. Oleh sebab itu, PPP mewacanakan Ahok-Lulung di Pilgub DKI nanti. "Ya biar nyatu, biar damai," kata Dimyati di kanto Kemenkum HAM, Jakarta, Senin (4/1).
Dimyati mengaku kenal dengan sosok Ahok sewaktu sama-sama menjadi anggota DPR periode 2009-2014. Dia juga mengaku terpikat dengan gaya prularisme Ahok tentang agama. "Ya kan dulu Ahok sahabat saya kan. Dulu saya pimpinan di Baleg. Ahok anggota Baleg. jadi biar damai lah Republik ini. Ahok juga bagus kan. Mudah-mudahan Ahok ini, dia kan sudah bicara bagusnya Islam, Kristen gimana. Ahok sudah bicara itu. Berarti ini tanda-tanda, Ahok udah dapat hidayah," kata Dimyati.
Ketua Umum PPP versi Muktamar Jakarta, Djan Faridz mendukung wacana duet Basuki Tjahaja Purnama dengan Abraham Lunggana di Pemilihan Gubernur DKI 2017 mendatang. Duet itu bisa saja direalisasikan, tapi ada syaratnya. "Kalau seandainya ada duet tersebut, pasti dari kader kita dulu dong, Haji Lulung yang jadi Gubernur dan Ahok yang jadi Wakilnya," cetus Djan di Gedung Pengadilan Tipikor Jakarta, Kemayoran, Senin (4/1).
PPP tidak akan menutup kemungkinan jika duet itu benar-benar diwujudkan. Tapi sekali lagi, syaratnya, Lulung yang jadi gubernurnya. "Kan kalau gitu pasti kader pertama yaitu haji Lulung yang jadi Gubernur dan Ahok yang jadi wakilnya. Kalau itu kita pertimbangkan. Haji Lulung jadi gubernur," tandasnya.
Seperti diketahui, selama ini publik kerap dipertontonkan dengan perseteruan antara Ahok dan Haji Lulung. Keduanya kerap kali saling tuding terkait sejumlah hal di DKI khususnya kasus dugaan korupsi UPS.
Baca juga:
PPP Djan wacana Lulung duet dengan Ahok, kubu Romi sebut tak legal
Ahok dapat hidayah, PPP niat beri dukungan di Pilgub DKI
Lulung yakin Partai Gerindra tak pilih Ridwan Kamil maju Pilgub DKI
Mau diduetkan dengan Ahok di Pilgub, Haji Lulung diminta istighfar
Soal duet dengan Haji Lulung di Pilgub DKI, ini komentar Ahok