Djafar Alkatiri berkilah kirim SMS SARA buat konsolidasi PPP
Pesan tersebut dikirim saat kubu Romahurmuziy berupaya menduduki kantor DPP PPP di Menteng.
Ketua DPP PPP versi Muktamar Jakarta, Djafar Alkatiri, mengelak mengirimkan pesan bernuansa suku, agama, ras dan antargolongan kepada sejumlah kader PPP. Pesan tersebut dikirim saat kubu Romahurmuziy berupaya menduduki kantor DPP PPP di Jl Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat. Dia mengklaim SMS hanya untuk konsolidasi.
"Ngirim pribadi sih enggak ya, yang kirim itu adalah anu. Dan kalau pun ada karena memang yang dikirim itu oleh DPP adalah fakta untuk konsolidasi," kata Alkatiri kepada merdeka.com saat dihubungi lewat ponsel, Kamis (4/12).
Namun, ketika ditanya nama pengirim pesan tersebut, nada suara tampak kesulitan menjawabnya. Dia hanya menyebutkan pesan singkat tersebut dikirim DPP ke internal partai. Bahkan tak bisa merinci isi pesan pendek tersebut.
"Bunyi SMS-nya saya enggak ini. Mungkin ada di telepon ini, yang kita bicara ini," kilahnya.
Untuk menghindari konflik SARA, dijelaskannya, sesaat setelah kejadian pendudukan kantor, DPP langsung melapor ke Mabes Polri.
"Yang melapor itu justru pak Djan Fariz pada sore hari itu. pas kejadian dia langsung ke Mabes, bahkan nomor laporan polisi juga ada," ujar Alkatiri.
Sebelumnya, ratusan kader PPP kubu Romi berupaya menduduki kantor DPP PPP. Mereka sempat terlibat bentrok dengan massa Djan Faridz hingga menyebabkan sejumlah kerusakan, termasuk sebuah musala di dalam kompleks DPP.
Kubu Djan Faridz menuding penyerangan tersebut tak hanya melibatkan kader PPP saja, tapi juga orang-orang di luar keanggotaan partai. Mereka menuding massa Romi terdapat orang-orang yang bukan beragama Islam. Hal itu pun diperkuat dengan menyebarnya pesan singkat bernuansa SARA.