Djarot nilai KJP Plus Anies-Sandi hanya angin surga
Djarot mengatakan, KJP tidak hanya bertujuan untuk memberikan bantuan pendidikan semata. Sebab dana tersebut hanya dapat dicairkan oleh anak-anak yang menerima jika sekolah dan dapat tepat sasaran kepada mereka yang memerlukan.
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua Djarot Saiful Hidayat tidak masalah dengan adanya program Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus milik pesaingnya yakni Anies-Sandiaga. Namun, dia mengingatkan, program bantuan pendidikan yang dicanangkannya ingin membudayakan tertib.
Djarot mengatakan, KJP tidak hanya bertujuan untuk memberikan bantuan pendidikan semata. Sebab dana tersebut hanya dapat dicairkan oleh anak-anak yang menerima jika sekolah dan dapat tepat sasaran kepada mereka yang memerlukan.
"KJP itu fungsinya mendidik seperti anak-anak kita mau sekolah, tertib sekolah, rajin sekolah. Kemudian yang ke dua tepat sasaran dan tidak boleh disalahgunakan. Oleh karena itu tidak boleh ditarik tunai," katanya di kawasan Lubang Buaya, Kampung Makassar, Jakarta Timur, Kamis (30/3).
Mantan Wali Kota Blitar ini mengungkapkan, perbedaan mendasar antara programnya dengan milik pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Salahuddin Uno adalah tidak dapat dicairkan. Tujuannya tentu untuk mendapatkan data mengenai penggunaan bantuan tersebut oleh masing-masing anak.
"Kalau nontunai kan bisa diketahui untuk beli kacamata, telur, daging, tapi kalau tunai kan tidak diketahui. Kan tidak mungkin kita monitor. Ada 530.000 siswa, bagaimana memantau kalau kita gunakan cashless," jelasnya.
Djarot menegaskan, KJP merupakan program yang diperuntukan warga bersekolah, sehingga ini juga menjadi pembeda program mereka. Sebab pasangan calon nomor urut tiga juga akan memberikan bantuan dana kepada mereka yang tidak sekolah.
"Tidak sekolah tidak akan dapat KJP. Kita dorong supaya sekolah. Mereka bisa masuk ke kursus. Otomatis kalau masuk ke situ dapat KJP. Itu untuk mendidik. Kita tidak bisa memberikan angin surga," tutupnya.
-
Siapa yang ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Apa tugas Ahmad Sahroni di Pilgub DKI Jakarta? Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus akhirnya menunjuk Bendahara Umum (Bendum) Partai NasDem, Ahmad Sahroni sebagai ketua pemenangan untuk pasangan Ridwan Kamil - Suswono di Jakarta.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Bagaimana Kelurahan Sadar Hukum di DKI Jakarta diwujudkan? Melalui pelaksanaan pembinaan kelompok keluarga sadar hukum (Kadarkum), pengembangan kelurahan binaan, sampai dengan terbentuknya kelurahan sadar hukum,"
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
Baca juga:
Soal kesehatan, Sandi janjikan layanan kelas satu untuk para ulama
Kepala daerah PDIP turun gunung, Djarot bilang 'Demi Indonesia'
Sandiaga sebut Pemprov DKI mulai adopsi program Anies-Sandi
Djarot: Islam itu sejuk, penuh kasih dan sayang
Jika terpilih, Anies-Sandi diminta bantu lansia Rp 5 juta per orang
Djarot sebut PKL kini bisa berjualan di kantor pemda hingga subuh