Djarot sebut spanduk larangan salatkan jenazah buat tolak Ahok
Djarot mengatakan, tulisan spanduk itu dipastikan bertujuan politik. Namun, hal itu menurut Djarot tak akan mampu mempengaruhi pendukung setianya.
Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat menyayangkan adanya spanduk atau tulisan yang menolak menyalatkan jenazah warga yang mendukung penista agama. Djarot yang juga cawagub dari cagub Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) itu menilai hal itu ditujukan buat menolak Ahok.
"Itu kan buat nolak Pak Basuki tujuannya, hanya tidak ditulis saja (namanya). Itu tidak baik. Sesuatu berlebihan tak baik. Kebencian berlebihan itu tidak baik. Saya bukan pendukungnya, saya pasangan Basuki. Masa begitu?," kata Djarot usai menghadiri acara ulang tahun Pos Pemenangan Rakyat (Pospera), di Jalan Basuki Rahmat Cipinang Muara, Jakarta Timur, Minggu (26/2).
Djarot mengatakan, tulisan spanduk itu dipastikan bertujuan politik. Namun, hal itu menurut Djarot tak akan mampu mempengaruhi pendukung setianya.
"Mengarah ke Pilkada. Karena ada pendukung pembela penista agama pembela. Hadapi optimis, itu semua tidak akan mempan," katanya.
Dia meminta agar demokrasi yang sudah berjalan jangan dilukai dengan cara seperti itu. Lebih lanjut dia mengajak kepada seluruh warga untuk lebih berpikir jernih.
"Tolonglah jaga persatuan. Tidak baik, tidak bagus seperti itu. Jangan demi kekuasaan Pilkada timbul perpecahan. Kita harus saling menghargai hak masing-masing. Kalau enggak setuju enggak apa-apa, kan ada di bilik suara," katanya.