Dorong Prabowo Rangkul Kubu Ganjar, Bamsoet Golkar: Kita Tidak Butuh Oposisi
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menilai, pemerintahan ke depan tidak membutuhkan oposisi.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menilai, pemerintahan ke depan tidak membutuhkan oposisi. Kebutuhan bangsa ke depan adalah gotong royong.
- Prabowo Minta Oposisi Tak Boleh Ganggu Pemerintahan, Begini Reaksi Golkar
- Golkar Nomor Dua di Pileg 2024, Mungkinkah Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bertambah?
- AHY Dukung Prabowo Rangkul Partai di Luar Koalisi: Kembalikan ke Pemimpin Kita
- TKN Prabowo-Gibran Bocorkan Ada Pertemuan Ketum Partai usai Paloh Bertemu Jokowi, Bahas Apa?
Dorong Prabowo Rangkul Kubu Ganjar, Bamsoet Golkar: Kita Tidak Butuh Oposisi
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo atau akrab disapa Bamsoet mendorong agar Ketua Umum Partai Gerindra yang juga pemenang Pilpres Prabowo merangkul semua lawan-lawan politiknya.
Sehingga, tak perlu ada oposisi atau partai di luar pemerintahan Prabowo-Gibran nanti. Diharapkan ke depan tak ada lagi gesekan gesekan.
“Makanya kalau perlu, kita enggak butuh oposisi, kita butuh gotong-royong, kita butuh demokrasi, gotong-royong dan enggak dibutuhkan lagi oposisi," tegas Bamsoet di kediaman Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Kamis )11/4).
Menurutnya, isu politik yang berkembang belakangan ini soal pertemuan antara Prabowo dan Megawati, dianggap sebagai angi segar bagi pemerintahan ke depan.
Apalagi, Ketua TKN Rosan Roeslani sudah bersilaturahmi ke kediaman Ketum PDIP megawati Soekarnoputri. Ketua TPN Arsjad Rasjid juga dikabarkan hendak bertemu Prabowo Subianto.
Bagi Bamsoet, pertemuan antara tim pemenangan pilpres Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud itu adalah suatu hal yang baik.
"Sehingga diharapkan dua sahabat yang sempat terpisah beberapa waktu kemarin karena berkompetisi bisa terajut kembali," sambung dia.
Menurutya, membangun Indonesia ke depan perlu dilakukan bersama-sama. Salah satu langkah yang perlu diambil adalah merangkul semua pihak yang berseberangan.
Menurutnya, tanpa oposisi bukan berarti menghilangkan fungsi pengawasan. Fungsi pengawasan pemerintah tetap diperlukan.
“Bersatu itu bukan berarti cek balance tidak hidup. Kita bisa memusyawarahkan dalam sistem demokrasi kita sendiri kita Golkar dan parpol lain yang satu koalisi bukan berarti selalu satu pandangan. Tapi kita bisa selesaikan dengan baik. Jadi bukan berarti tak ada cek balance. Itu masih ada,” paparnya.
Ketua MPR ini meyakini, jika semua parpol bergabung dalam pemerintahan, akan lebih mudah dalam menyelesaikan persoalan bangsa. Termasuk jika ada cara pandang politik yang berbeda.
“Karena kan kalau oposisi bicara pride. Kadang lari dari substansi. Tapi kalau satu koalisi bisa bicara dari hati ke hati dan lebih baik untuk masyarakat lebih baik,” tutupnya.
Ganjar Pilih di Luar Pemerintah
Sebelumnya, Calon Presiden (Capres) nomor urut 03 Ganjar Pranowo mengaku lebih memilih berada di luar pemerintahan dibanding mengisi jabatan menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Mantan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu beralasan keputusan itu agar mekanisme check and balance terhadap pemerintah terjaga. Salah satu tujuan utama mekanisme ini adalah untuk menghindari pemusatan kekuasaan pada satu lembaga saja.
"Kalau saya berada di luar mungkin itu jauh lebih baik karena check and balance pasti akan terjadi," kata Ganjar dalam keterangan resmi, Selasa (26/3).