DPR nilai Ahok terlalu terburu-buru ingin hapus premium di DKI
Menurut Agus, jika premium digantikan oleh pertamax maka hal itu tentu perlu didukung oleh kesiapan teknologi.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mewacanakan penghapusan premium dari wilayah Jakarta. Ahok menilai, subsidi seharusnya bukan untuk BBM tapi untuk transportasi.
Menanggapi itu, Wakil Ketua DPR Agus Hermanto menilai gagasan Ahok terlalu terburu-buru. Menurut Agus, jika premium digantikan oleh pertamax maka hal itu tentu perlu didukung oleh kesiapan teknologi dan kecukupan bahan baku.
"Ini tindakan terburu-buru. Kita harus melihat kesiapan pertamina kita. Teknologi kita siap tidak? Bisa diganti tapi belum sekarang," kata Agus di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2).
Selain kesiapan teknologi, proses pergantian tentu saja melalui tahapan yang panjang. Agus melanjutkan, pemerintah harus melihat untung rugi dari pencabutan premium ini.
"Kalau masalah disetujui atau tidak itu tentunya melalui proses yang panjang melalui RDP, tim pengkaji, untung ruginya. Sekarang kita bayangkan, kilang-kilang kita ahlinya itu adalah sedang membuat premium," jelas politisi Demokrat ini.
Dia menambahkan, faktor yang perlu dipertimbangkan adalah daya beli masyarakat yang masih rendah. Mayoritas masyarakat yang pendapatannya rendah tentu lebih memilih premium daripada pertamax.
"Menurut saya daya beli masyarakat masih rendah. Ini dulu yang harus kita perkuat. Kalau mau, kita harus perbaiki sektor ekonomi," pungkas Agus.