Dukung Pemerintah, Bawaslu Nilai Tak Perlu Bentuk TGPF Kematian Petugas KPPS
Bawaslu mengaku sama dengan pemerintah bahwa tidak ada fakta petugas dan pengawas Pemilu meninggal karena diracun atau disantet. Di sisi lain, Afifudin juga ingin mencari tahu apa penyebab kematian anggotanya.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sepakat dengan pemerintah untuk menolak Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kematian petugas dan pengawas Pemilu. Menurut anggota Bawaslu RI Mochammad Afifudin, sudah ada lembaga yang mengurus masalah tersebut.
"Baguslah (pemerintah menolak tim gabungan pencari fakta). Ya kan sudah ada yang mengurus itu, biar lembaga-lembaga terkait kan ada Depkes," kata Afifudin di kantor KPU, Rabu (15/5).
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Kapan Pemilu 2019 diadakan? Pemilu terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah pemilu 2019. Pemilu 2019 adalah pemilu serentak yang dilakukan untuk memilih presiden dan wakil presiden, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten Kota, dan DPD.
-
Partai apa yang menang di Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Apa saja yang dipilih dalam Pemilu 2019? Pada tanggal 17 April 2019, Indonesia menyelenggarakan Pemilu Serentak yang merupakan pemilihan presiden, wakil presiden, anggota DPR, DPD, dan DPRD secara bersamaan.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kapan pemilu 2019 dilaksanakan? Pemilu 2019 merupakan pemilihan umum di Indonesia yang dilaksanakan pada tanggal 17 April 2019.
Bawaslu mengaku sama dengan pemerintah bahwa tidak ada fakta petugas dan pengawas Pemilu meninggal karena diracun atau disantet. Di sisi lain, Afifudin juga ingin mencari tahu apa penyebab kematian anggotanya.
"Kita ini tidak menerima laporan, jajaran kita juga banyak yang meninggal. Kita juga mau tahu, mau cari tahu seperti apa. Ada yang memang kelelahan didukung oleh sakit yang juga ada. Ada juga psikologinya, tekanan. Jadi sebenarnya penyebabnya macam-macam," jelasnya.
Dia mendukung kalau ada yang menginisiasi untuk mencari penyebab kematian petugas.
"Kemarin kan ada yang kemudian menginisiasi pemeriksaan ya bagus-bagus saja," kata Afifudin.
Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan, tim gabungan pencari fakta terkait petugas dan pengawas Pemilu tidak perlu. Moeldoko menyebut tim yang disiapkan Kementerian Kesehatan untuk mencari faktor kematian dari sisi kesehatan.
"Apa itu pencari fakta, enggak perlu pencari fakta. Ini kan tim yang diperlukan adalah tim yang tadi disampaikan menteri kesehatan. Untuk mencari faktor-faktor sisi kesehatan, beban kerjanya itu yang perlu dicari," ujar Moeldoko di Jakarta, Selasa (14/5).
Desakan tersebut muncul dari Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga. Mereka meminta jenazah petugas yang gugur untuk diotopsi karena jumlahnya tidak wajar. Desakan juga datang dari Din Syamsuddin.
Baca juga:
Merasa Tidak Diperlakukan Adil, Sandiaga Beberkan Praktik Kotor Pemilu 2019
Kelelahan dan 2 Kali Masuk Rumah Sakit, Petugas KPPS di Samarinda Meninggal
Ketua DPR Terima Aliansi Masyarakat Peduli Tragedi Kemanusiaan Pemilu 2019
Rapat di DPR, Menkes Tegaskan Belum Temukan Kejanggalan Kasus KPPS Meninggal
Din Syamsuddin Desak Bentuk Tim Gabungan Pencari Fakta Kematian Petugas Pemilu