Elektabilitas Jokowi tinggi, PDIP sebut oposisi cenderung 'menyeruduk' membabi buta
Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Pareira mengatakan tidak ada hal yang mengejutkan bila elektabilitas calon presiden atau capres petahana melampaui capres lainnya. Sebab sebagai presiden, Jokowi telah mendominasi karya dan prestasi kerja.
Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Pareira mengatakan tidak ada hal yang mengejutkan bila elektabilitas calon presiden atau capres petahana melampaui capres lainnya. Sebab sebagai presiden, Jokowi telah mendominasi karya dan prestasi kerja.
"Tidak mengejutkan capres petahana melaju sendiri melampaui calon-calon lain. Karena memang selama ini presiden mendominasi karya dan prestasi kerja," kata Andreas saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin (24/4).
-
Kapan PDIP menang di pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Kenapa PDIP menang di pemilu 2019? Kemenangan ini juga menunjukkan bahwa citra dan program kerja yang ditawarkan oleh PDIP dapat diterima oleh masyarakat luas.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Kenapa PDIP bisa menjadi partai pemenang Pemilu 2019? PDIP berhasil menarik pemilih dengan agenda-agenda politiknya dan berhasil meraih kepercayaan masyarakat. Dengan perolehan suara yang signifikan, PDIP memperoleh kekuatan politik yang kuat dan pengaruh yang besar dalam pemerintahan.
-
Bagaimana PDIP bisa menang di pemilu 2019? PDIP berhasil meraih kemenangan yang signifikan dalam pemilu 2019 dan menjadi partai pemenang dengan persentase suara tertinggi, menunjukkan popularitas dan kepercayaan yang dimiliki oleh partai ini di mata masyarakat Indonesia.
-
Siapa yang menjadi presiden setelah PDIP menang di pemilu 2019? Seiring dengan kemenangan PDIP, Joko Widodo juga kembali terpilih sebagai presiden Indonesia untuk masa jabatan kedua.
Sementara itu, dia menilai calon dari pihak oposisi atau partai-partai di luar pemerintah tidak memainkan peran dengan baik. Bahkan mereka cenderung menyerang pemerintah dengan argumen yang tidak jelas.
"Cenderung 'menyeruduk' pemerintah secara membabi buta. Sehingga hasil ini paling tidak refleksi aspirasi masyarakat sementara kelihatan apabila situasi berjalan tetap elektabilitas Jokowi dalam tiga bulan, enam bulan, setahun ke depan akan meningkat terus melampaui 60 persen," papar dia.
Dia menambahkan tantangan Jokowi saat penyelenggaraan kontestasi demokrasi bukan pada capres penantang. Namun, Andreas menyebut kampanye hitam atau black campaign menjadi tantangan terbesar.
"Lawan Jokowi pada masa yang akan datang adalah isu, rumor atau slogan-slogan black campaign yang diarahkan pada diri Jokowi. Maraknya politik identitas dan populisme sebagai jalan pintas menyediakan panggung bagi 'kompetitor' Jokowi," jelas Andreas.
Reporter: Ika Defianti
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
PAN setuju wacana SBY lahirkan pemimpin baru di Pilpres 2019
Rommy soal kesiangan jadi cawapres Jokowi: Tidak ada kata tidak siap
PKB sebut poros tiga tergantung keseriusan Demokrat sebagai juru kunci
Golkar yakin elektabilitas Jokowi terdongkrak jika proyek infrastruktur selesai
Ketum PPP: Presiden dan Wapres kombinasi kelompok kebangsaan dan agama