Evaluasi dukungan Golkar buat Ahok di tangan Setya Novanto
Evaluasi dukungan Golkar buat Ahok di tangan Setya Novanto. Wasekjen Partai Golkar Dave Laksono memahami tugas dari Dewan Pembina adalah untuk memberikan masukan dalam pengambilan keputusan DPP Partai. Namun, dia menyebut semua keputusan akan menjadi wewenang Ketum Golkar Setya Novanto.
Dewan Pembina Partai Golkar akan mengajak DPP Partai untuk membahas dukungan terhadap Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki T Purnama (Ahok) pekan depan. Salah satu yang akan dibahas mengenai desakan sebagian kader untuk mengevaluasi dukungan kepada Ahok karena kasus penistaan agama yang menjeratnya.
Wasekjen Partai Golkar Dave Laksono memahami tugas dari Dewan Pembina adalah untuk memberikan masukan dalam pengambilan keputusan DPP Partai. Namun, dia menyebut semua keputusan akan menjadi wewenang Ketum Golkar Setya Novanto.
"Sebagai dewan pembina memegang dan tangungjawab melakukan penilaian, tetapi semua kebijakan kembali lagi ke Pak Setnov," kata Dave saat dihubungi, Rabu (9/11).
Dave mengatakan, Novanto akan menampung pertimbangan dari dewan pembina, termasuk soal dukungan kepada Ahok baik dalam menghadapi kasusnya atau Pilgub DKI.
"Iya sebagai ketua umum tentu akan menampung, tetapi semua itu kembali lagi ke Pak Novanto. Karena Pak Novanto sebagai penanggung jawab tertinggi semuanya," terangnya.
Kendati demikian, Dave meyakini Novanto tidak akan gegabah mengambil keputusan untuk mencabut dukungan kepada Ahok meski tengah dituding sebagai penista agama.
"Pak Novanto ini sosok negarawan, jadi saya yakin dan percaya tidak akan mengambil kebijakan secara gegabah," pungkasnya.
Seperti diketahui, Anggota Dewan Kehormatan Golkar Fahmi Idris Utoyo Usman mengungkapkan imbas kasus Ahok ini, muncul desakan dari sebagian kader agar DPP Partai mempertimbangkan untuk menarik dukungan kepada Ahok di Pilgub DKI.
"Rasanya belum dibahas mengenai hal itu. Artinya masih memberi dukungan DPP ya. Tapi reaksi dari berbagai pihak sudah meminta untuk ditinjau kembali," jelasnya.
Fahmi beranggapan, apabila kasus yang dituduhkan kepada Ahok bergulir ke arah yang lebih buruk, bukan tidak mungkin Golkar akan menarik dukungan.
"Bisa sekali, namanya juga politik. Kenapa sulit sih. Kemungkinan ada kalau situasi bertambah buruk," pungkasnya.