Fadli Zon klaim hasil pilkada serentak tunjukkan rakyat ingin ganti presiden
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai Pilkada Serentak 2018 terlaksana dengan baik dan lancar. Pihaknya juga masih menunggu hasil real count (hitung nyata) bukan hitung cepat (quick count).
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai Pilkada Serentak 2018 terlaksana dengan baik dan lancar. Pihaknya juga masih menunggu hasil real count (hitung nyata) bukan hitung cepat (quick count).
Dia mengatakan hasil suara Pilgub di beberapa provinsi yang di luar dugaan juga berpengaruh karena ketokohan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yakni Prabowo efek.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada serentak pertama kali dilaksanakan pada tahun 2015. Pesta demokrasi ini melibatkan tingkat provinsi, kabupaten, dan kota.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Mengapa Pemilu 2019 di sebut Pemilu Serentak? Pemilu Serentak Pertama di Indonesia Dengan adanya pemilu serentak, diharapkan agar proses pemilihan legislatif dan pemilihan presiden dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif.
-
Apa definisi dari Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Pilkada serentak berikutnya di Indonesia? Indonesia juga kembali akan menggelar pesta demokrasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak di tahun 2024. Pilkada 2024 akan dilasanakan ada 27 November 2024 untuk memilih gubernur, wali kota, dan bupati.
"Ada beberapa hal yang menarik yang saya kira ini menunjukkan optimisme bahwa Prabowo efek itu cukup tinggi. Tentu saja ada pengaruh pengaruh lain, mesin partai, tokoh tokoh, ulama, habib yang telah berperan penting dalam bentuk partisipasi dalam demokrasi," kata Fadli saat ditemui di Universitas Bung Karno, Jl Kimia, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (29/6).
Untuk Pilgub Jawa Barat, Gerindra berharap tak ada kecurangan. Partai berlambang burung garuda ini masih menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sebab perbedaan hasil suara Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum dan Sudrajat-Akhmad Syaikhu berbeda tipis sekitar 3%.
"Khusus di Jabar saya kira kita masih menunggu karena ini masih perbedaannya tipis dalam hitungan kami di Gerindra maupun di PKS. Secara real count dari C1 yang ada itu masih menunjukkan bahwa pasangan Sudrajat-Syaikhu memimpin tipis. Nanti kita lihat lah hasilnya, kita bandingkan, yang paling penting di dalam perhitungan ini jangan sampai ada kecurangan kecurangan," imbuh Fadli.
"Nanti kalau kita sudah melakukan verifikasi siapapun yang terpilih tentu ini suatu kenyataan politik yang merupakan pilihan rakyat," tambahnya.
Melihat hasil Pilkada saat ini, bagi Fadli, gambaran masyarakat sudah menginginkan adanya pemimpin baru di Pilpres 2019. Sebab, walau Gerindra kalah suara di Pilgub, tapi di Pilbup dan Pilwalkot pihaknya mengantongi suara yang lumayan.
"Sudah sangat menginginkan. Kami walaupun di gubernur dari sisi yang didukung tidak terlalu banyak tapi di Bupati dan Walikota, 40-50 persen saya kira masih dihitung. Terutama di Jabar dan Jateng," ucap Fadli.
"Kalau kita bisa lihat calon yang tadinya mungkin elektabilitasnya dibilang dari nol, kita perjuangkan ternyata efek untuk 2019 ganti Presiden itu mempunyai dampak yang besar, masyarakat ingin pemimpin baru. Itu jelas saya kira tergambar dari hasil Pilkada itu," sambungnya.
Lebih lanjut, Wakil Ketua DPR ini juga tak kecewa soal partainya yang berada di peringkat bawah dari rilis sejumlah lembaga survei. Baginya, hal membanggakan adalah soal kader asli partai yang diusung dan bukan sekedar mendukung.
"Kan kalau mau melihat itu bukan masalah berapa banyak yang didukung. Tapi kader kader asli, kan banyak juga yang bukan kader asli," tandasnya.
Baca juga:
Fadli Zon sebut keadaan RI saat ini membahayakan dan memprihatinkan
DPR kaji putusan MK yang batalkan pasal pemanggilan paksa mitra kerja
Pekan depan, Gerindra, PKS dan PAN bertemu bahas Pilpres
Fadli Zon yakin elektabilitas Prabowo menanjak seperti Sudrajat di Jabar
Fadli Zon nilai dukun lebih hebat dibanding lembaga survei