Fadli Zon Nilai Survei Jokowi Turun Karena Hidup Rakyat Makin Susah
Tren survei Calon Presiden (capres) petahana Presiden Joko Widodo atau Jokowi semakin menurun. Hal itu terlihat dari hasil survei indikator yang mencatat elektabilitas pasangan Jokowi dan Ma'ruf Amin turun sebesar 2,8 persen jika dibandingkan September ke Desember.
Tren survei Calon Presiden (capres) petahana Presiden Joko Widodo atau Jokowi semakin menurun. Hal itu terlihat dari hasil survei indikator yang mencatat elektabilitas pasangan Jokowi dan Ma'ruf Amin turun sebesar 2,8 persen jika dibandingkan September ke Desember.
Hasil survei itu diamini oleh Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon. Kata dia, memang saat ini tren survei Jokowi-Ma'ruf menurun.
-
Siapa saja yang ikut dalam Pilpres 2019? Peserta Pilpres 2019 adalah Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
-
Dimana Prabowo Subianto kalah dalam Pilpres 2019? Namun sayang, Ia kalah dari pasangan Jokowi-Ma'aruf Amin.
-
Siapa yang menjadi Presiden dan Wakil Presiden di Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 menunjukkan bahwa pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, meraih 85.607.362 suara atau 55,50%, sementara pasangan calon 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, meraih 68.650.239 suara atau 44,50%.
-
Bagaimana tanggapan Prabowo atas Jokowi yang memenangkan Pilpres 2014 dan 2019? Prabowo memuji Jokowi sebagai orang yang dua kali mengalahkan dirinya di Pilpres 2014 dan 2019. Ia mengaku tidak masalah karena menghormati siapapun yang menerima mandat rakyat.
-
Apa yang diraih Partai Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
"Memang trennya menurun," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (9/1).
Fadli mengungkap, beberapa alasan penyebab tren survei itu menurun. Kata dia, semua itu terjadi karena banyaknya kepalsuan dari deretan klaim prestasi kinerja pemerintah.
"Rakyat semakin hidupnya susah, cari perkerjaan susah dan penguasaan asing terhadap sektor-sektor strategis makin kuat. Utang juga bertambah," ungkapnya.
"Jadi banyak kepalsuan di dalam klaim-klaim pemerintah ini. Itu yang dirasakan masyarakat saya kira masyarakat ini ingin pemimpin yang otentik bukan pemimpin yang palsu," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, pasangam capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengalami naik turun suara dalam tiga bulan terakhir dari bulan September, Oktober, dan Desember 2018.
Berdasarkan datanya di bulan September, Jokowi-Ma'ruf meraih 57,7 persen, kemudian menurun di bulan Oktober 53 persen, dan naik lagi di bulan Desember. Sedangkan Prabowo-Sandiaga, di bulan September 32,3 persen, kemudian menurun di Oktober sekitar 30 persen. Di Desember menguat 34,8 persen.
Sehingga apabila dihitung dari September sampai Desember, maka Jokowi-Ma'ruf turun 2,8 persen. Sementara persaingnya, Prabowo-Sandiaga naik 2,5 persen.
Baca juga:
Tren Survei Jokowi Turun, Demokrat Yakin Prabowo Mulai Unggul Februari
Materi Debat Prabowo: Penegakan Hukum & Korupsi era Jokowi Jalan di Tempat
Survei Indikator Unggul, TKN Sebut Serangan Hoaks Tak Berdampak ke Jokowi
Hanura Usul Jokowi-Ma'ruf Pakai Jurus 'Sersan' di Debat Capres Perdana
PKS: Elektabilitas Jokowi Sudah Mentok!
Tren Survei Jokowi Turun, SBY Akan Makin Gencar Keliling Indonesia
Sekjen Demokrat: Survei Jokowi Terus Turun, Debat Kesempatan Emas Prabowo