Fahri duga rencana produksi esemka untuk naikkan elektabilitas Jokowi di Pilpres
Saat Jokowi masih menjabat sebagai Walikota Solo, kata Fahri, mobil Esemka sempat diwacanakan menjadi mobil dinas pejabat. Namun, ketika menjadi Presiden, Jokowi tidak memberi ketegasan terkait nasib mobil tersebut.
Rencana produksi mobil esemka menuai kritik. Kritikan beragam, mulai dari keaslian mobil sampai upaya untuk menaikkan elektabilitas Joko Widodo di Pilpres 2019. Wajar saja, merek mobil buatan Indonesia itu turut melambungkan nama Joko Widodo saat menjabat sebagai Walikota Surakarta.
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah ikut-ikutan mengkritik Presiden Jokowi yang sempat menjanjikan mobil Esemka untuk dijadikan mobil dinas. Fahri menduga mobil Esemka yang sempat dibanggakan Jokowi hanya branding saja dan menjadi permainan Pilpres 2019.
-
Apa yang menurut Fahri Hamzah menjadi bukti dari efek persatuan Jokowi dan Prabowo? "Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.
-
Kapan Amir Hamzah ditangkap? Konon, Amir diduga sedang makan bersama dengan perwakilan Belanda saat kembali ke Sumatra. Saat itu, revolusi sosial sedang berkembang. Sebuah kelompok dari Pemuda Sosialis Indonesia menentang Feodalisme. Akhirnya masa kepemimpinan Amir pun hancur dan ia ditangkap.
-
Siapa yang menurut Fahri Hamzah berperan penting dalam mewujudkan Indonesia menjadi negara yang diperhitungkan? Fahri pun menyebut relevansi langkah pemerintahan program kerja yang dicanangkan paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran dalam melanjutkan upaya mendorong kemajuan negara.
-
Mengapa Feisal Hamka sering menjadi pusat perhatian? Feisal Hamka sering tampil dengan gaya yang stylish dalam berbagai kesempatan, dan hal ini membuatnya menjadi pusat perhatian berkat penampilan tampannya.
-
Jabatan apa yang diemban Feisal Hamka di perusahaannya? Feisal mengemban jabatan yang sangat penting. Ia menjabat sebagai Komisaris Utama di PT. Citra Marga Nusaphala Persada.
-
Mengapa Fahri Hamzah berpendapat bahwa Indonesia membutuhkan jalan tengah berupa rekonsiliasi dan persatuan nasional? Menurut Fahri Hamzah, Indonesia saat ini membutuhkan jalan tengah berupa rekonsiliasi dan persatuan nasional yang akan sangat menentukan sejarah bangsa kedepan.
"Saya terus terang ini soal Esemka akan menjadi permainan jelang pilpres kayaknya jelaskan lah, itu sebenarnya ada enggak sih mobilnya situ? soalnya industri otomotif itu kompleks ya, kita harus menguasai mother mesin, CNC, yang presisi betul, karena mesin enggak boleh dia enggak presisi," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (18/10).
Fahri menduga Indonesia hanya membuat nama Esemka saja, bukan memproduksi secara keseluruhan mobil tersebut.
"Kemudian di luar dikasih stempel, jadi jangan-jangan industri yang kita punya adalah industri untuk mencetak stiker dan brandnya itu doang, kan kalau itu bohong jadinya," ungkapnya.
Saat Jokowi masih menjabat sebagai Walikota Solo, kata Fahri, mobil Esemka sempat diwacanakan menjadi mobil dinas pejabat. Namun, ketika menjadi Presiden, Jokowi tidak memberi ketegasan terkait nasib mobil tersebut.
"Masa pada saat Wali Kota bisa bikin mobil, masa sudah jadi Presiden yang mengontrol seratus lima puluh BUMN dan industri strategis, mobil kita nggam bisa buat, kita ada PT. Dirgantara segala macam yang bisa bikin idustri miklter tapi kok Esemka nggak bisa kita buat," ucapnya.
"Tapi namanya itu Esemka nanti itu akan di investigasi orang nanti, bener enggak barang itu pernah ada, saya curiga itu barang engga ada sebenarnya, sama dengan, betul enggak Presiden itu nonton games of thrones itu?," tandasnya.
Menanggapi kritikan itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Abdul Kadir Karding kemunculan mobil Esemka jelang Pilpres 2019 hanya kebetulan saja.
"Soal kritik munculnya ketika mau Pilpres itu, kayaknya kebetulan saja. Tapi faktanya yang penting sekarang sudah ada," kata Karding.
Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengatakan seharusnya semua pihak dapat memberikan dukungan untuk mobil Esemka. Sehingga menjadi hasil produksi dari anak-anak bangsa.
Tak hanya itu, Karding menyebut produksi mobil Esemka sekaligus guna mengakomodir keahlian yang ada di setiap sekolah.
"Jadi ini harus didorong bersama agar nanti bisa kompetitif di pasar," ucapnya.
Sebelumnya, Esemka merupakan merek mobil buatan Indonesia yang melambungkan nama Jokowi saat menjabat sebagai Walikota Surakarta. Kini Esemka sudah melalui uji tipe kendaraan atau Vehicle Type Approval (VTA) di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) Kementerian Perhubungan.
Baca juga:
Bertemu para relawan, Sandiaga yakinkan elektabilitasnya bersama Prabowo sudah naik
Pengusaha harap paslon capres-cawapres tak politisasi pekerja
Cerita Sandiaga tinggalkan dunia bisnis demi fokus maju Pilpres bersama Prabowo
'Daripada mendanai saksi parpol lebih baik bangun rumah korban bencana NTB & Sulteng'
Sesuai amanat UU Pemilu, pemerintah tak masukkan dana saksi di TPS dalam APBN