Fahri Hamzah Beri Kode Garbi Bakal Dukung Prabowo-Sandiaga
Fahri tak secara gamblang menyebut pasangan 02. Namun dia mengatakan pihaknya akan mendukung calon yang punya tenaga membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Inisiator Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi), Fahri Hamzah memberikan kode ormas yang didirikannya itu akan memberikan dukungan untuk pasangan capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo-Sandi dalam Pemilu Presiden pada 17 April mendatang. Fahri tak secara gamblang menyebut pasangan 02. Namun dia mengatakan pihaknya akan mendukung calon yang punya tenaga membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
"Kita mendukung siapa yang punya tenaga untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik. Kalau enggak punya tenaga lebih baik enggak usah," jelasnya usai menghadiri deklarasi Garbi DKI Jakarta di Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (3/3).
-
Apa yang menurut Fahri Hamzah menjadi bukti dari efek persatuan Jokowi dan Prabowo? "Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.
-
Bagaimana Fahri Hamzah melihat proses bersatunya Jokowi dan Prabowo? "Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu," tutur Fahri, Minggu (28/1)
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Kenapa Relawan Garuda Nusantara 08 menginginkan Gibran Rakabuming menjadi cawapres Prabowo? Sosok Gibran dianggap perlu untuk mewakili kaum milenial yang diperlukan di zaman modern ini.
-
Siapa yang menanggapi santai atas kemenangan Prabowo-Gibran di Jawa Tengah? Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menanggapi santai atas kemenangan telak yang diraih pasangan Prabowo Subianto-Gibran di Jawa Tengah.
-
Apa yang dikatakan Nasaruddin Umar untuk Prabowo-Gibran? Nasaruddin seraya berdoa agar Indonesia dapat semakin jaya di kepemimpinan paslon nomor urut 02 itu."Saya, Nasaruddin Umar, Imam Besar Masjid Istiqlal dan Rektor Universitas PTIQ Jakarta, mengucapkan selamat kepada Bapak H. Prabowo Subianto dan Bapak Gibran Rakabuming Raka atas terpilihnya sebagai presiden RI dan wakil presiden RI pada periode yang akan datang," kata Nasaruddin, Kamis (21/3). "Semoga Allah memberkati kita semuanya dan semoga bangsa Indonesia insyaAllah semakin jaya di bawah kepemimpinan Bapak," sambungnya.
Fahri mengatakan dari dua kubu capres-cawapres telah kelihatan siapa yang lebih bertenaga. Termasuk jika dilihat dari kata-kata. Dia mengatakan akan menyampaikan dukungan secara terbuka dalam beberapa waktu ke depan.
"Rasanya Pak Jokowi enggak punya tenaga. Hukum enggak dia beresin, dia enggak ngomong ke publik, tiap hari dia enggak pakai podium istana itu untuk mencerahkan bangsa. Dia bilang kerja, kerja, padahal enggak boleh. Supaya semua anak bangsa bangun pagi dia tahu ke arah mana bangsa ini. Nakhodanya mau ke mana. Ini nakhodanya enggak jelas," kata dia.
"Sekarang kalau Pak Prabowo punya tenaga yang besar untuk angkat Indonesia, karena buat kami Garbi gampang angkat Indonesia kalau sudah punya tenaganya, siapa yang mau gabung dengan kita, kita angkat republik ini tapi kalau enggak mau gabung, Indonesia enggak akan ngangkat-ngangkat. Seperti terjadi lima tahun belakangan ini," sambungnya.
Fahri mengatakan Garbi telah dideklarasikan di 30 provinsi dan empat provinsi lainnya segera menyusul. Garbi lahir pada 2018 dengan dasar kegelisahan dan persoalan di tengah masyarakat yang tertangkap melalui geliat semangat emosi dan keinginan dari sekelompok masyarakat dari Sabang sampai Merauke untuk bersambung rasa.
Persoalan yang dihadapi Indonesia, kata Fahri, ada tiga dimensi. Pertama krisis pemahaman narasi bangsa. Dia menilai pemimpin sekarang ini gagal memahami arti reformasi, Pancasila, dan konstitusi. Persoalan kedua menurutnya kapasitas lembaga negara yang tak lagi memadai dalam mengatasi persoalan nasional.
"Dilihat dari rendahnya pertumbuhan ekonomi, terjadinya ketimpangan, penguasaan lahan oleh segelintir orang, kesenjangan si kaya dan si miskin yang tinggi, korupsi yang enggak selesai-selesai, terorisme yang enggak selesai-selesai, narkoba enggak selesai-selesai. Itu sebenarnya soal kapasitas negara, pemerintahan," kata dia.
Persoalan ketiga menurutnya adalah krisis kepemimpinan dimana tak ada pemimpin yang punya kapasitas menghadapi pekerjaan besar.
"Yang jelas visi dan gagasan yang diusung Garbi itu memang memerlukan kekuatan tenaga tertentu untuk membawanya. Karena itu tadi saya mengatakan siapa yang akan didukung oleh Garbi? Meskipun ormas dia boleh punya dukungan dong. Yang punya tenaga untuk mengusung ide dan cita-cita Garbi. Kalau enggak punya tenaga ya enggak akan didukung," pungkas Fahri Hamzah.
Baca juga:
Deklarasi Muslim Kemayoran Bersatu, Prabowo Batal Hadir
Guyuran Hujan Tak Surutkan Pendukung Senam & Deklarasi Dukung Prabowo-Sandi
Sebut WNA Punya e-KTP Hoaks, Menaker Hanif Diingatkan Kubu Prabowo Bersikap Bijak
Hindari Kecurangan Saat Pemilu, Gerindra Mau Masyarakat Awasi Setiap TPS
Rizal Ramli Soal Debat Cawapres: Kalau Debatnya Saling Sopan, Ya Pasti Bosen