Fahri Hamzah: Jokowi memang mirip boneka, tidak merdeka
Kata Fahri, Indonesia negara berdaulat yang harus dipimpin oleh presiden yang tak diintervensi.
Wakil Sekjen PKS Fahri Hamzah sepakat dengan tudingan Partai Gerindra bahwa Jokowi mirip boneka. Menurut dia, Jokowi sosok calon pemimpin yang tidak bebas melakukan apa saja tanpa seizin pemiliknya.
Fahri menuding Jokowi tidak independen. Karena itu, dia menyebut drama pencapresan Jokowi mirip boneka. "Memang drama Jokowi mirip boneka. Janganlah jadi pemimpin 260 juta rakyat kalau tidak independen," cetus Fahri dalam pesan singkat, Jumat (4/4).
Dia menilai, Indonesia negara berdaulat yang harus dipimpin oleh presiden yang tak diintervensi. Jokowi, kata dia, capres yang tidak merdeka. "Ini negara berdaulat dan kita tak mungkin dipimpin orang yg tdk merdeka," tegas dia.
Sebelumnya, Tak hanya membuat puisi 'Air Mata Buaya', Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon kini membuat sajak. Sajak tersebut berjudul tentang boneka yang berisi tentang sebuah boneka yang tak mampu berbuat apa-apa.
Fadli mengibaratkan, bahwa sebuah boneka tersebut berbaju kotak-kotak. Boneka itu tak mampu berkata-kata banyak dalam berbicara. Tidak hanya itu, dia juga menyebut boneka tak punya harga diri dan hati nurani. Menurut Fadli, boneka tak bisa berbuat apa-apa kecuali mengikuti keinginan pemiliknya.
Sajak tentang boneka
sebuah boneka
berbaju kotak merah muda
rebah di pinggir kota
boneka tak bisa bersuara
kecuali satu dua kata
boneka tak punya wacana
kecuali tentang dirinya
boneka tak punya pikiran
karena otaknya utuh tersimpan
boneka tak punya rasa
karena itu milik manusia
boneka tak punya hati
karena memang benda mati
boneka tak punya harga diri
apalagi nurani
dalam kamus besar boneka
tak ada kata jujur, percaya dan setia
boneka bebas diperjualbelikan
tergantung penawaran
boneka jadi alat mainan
bobok-bobokan atau lucu-lucuan
boneka mengabdi pada sang tuan
siang dan malam
boneka bisa dipeluk mesra
boneka bisa dibuang kapan saja
sebuah boneka
tak punya agenda
kecuali kemauan pemiliknya
Fadli Zon, 3 April 2014
Baca juga:
4 Reaksi emosional partai banteng soal puisi Fadli Zon
Jokowi: Dibilang boneka nggak apa-apa, saya bonekanya rakyat
'Puisi dan sajak Fadli Zon ibarat dakwah kebencian'
Disindir puisi, PDIP disarankan main bola bawah ala Brasil
Fadli Zon sindir Jokowi lagi melalui 'Sajak tentang Boneka'
-
Kenapa elektabilitas Prabowo-Gibran meningkat? Peneliti Litbang Kompas, Bambang Setiawan menjelaskan, meroketnya elektabilitas Prabowo-Gibran lantaran pergerakan akar rumput pasangan nomor urut 2 itu sangat masif.
-
Bagaimana TKN Prabowo-Gibran menanggapi putusan DKPP? Meski begitu, dia menyampaikan TKN Prabowo-Gibran menghormati keputusan DKPP. Namun, kata dia keputusan tersebut tidak bersifat final.
-
Bagaimana reaksi Gerindra terhadap poster susunan kabinet Prabowo-Gibran? Wakil Ketua (Waketum) Partai Gerindra, Habiburokhman menyebut poster tersebut sebagai karangan yang kreatif.
-
Apa jabatan Sudaryono di Partai Gerindra? Diketahui, sebelumnya Sudaryono merupakan asisten pribadi (aspri) Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto pada 2010 lalu. Tak hanya itu, Sudaryono merupakan Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah.
-
Kenapa BPH Migas dan Gubernur Sulawesi Utara menandatangani PKS? "Penandatanganan PKS ini dalam rangka pengendalian konsumen agar tepat sasaran. BPH Migas perlu menjalin kerja sama dengan Pemerintah Daerah sebagai pihak yang mengetahui konsumen pengguna di wilayahnya yang berhak untuk mendapatkan JBT dan JBKP sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," ujar Kepala BPH Migas Erika Retnowati.
-
Apa yang disampaikan oleh PKS terkait putusan MK ? "Putusan tersebut harus kita hormati sekaligus menjadi penanda dari ujung perjuangan konstitusional kita di Pilpres tahun 2024,”