Fahri Hamzah mau temui SBY, PKS sindir kader Demokrat semuanya patuh
"Kami doakan semoga beliau bisa diterima dengan Pak SBY," kata Hidayat.
Wakil Ketua Majelis Syuro Hidayat Nur Wahid menilai, tak masalah jika Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah berkeinginan bertemu Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia berharap, Fahri yang dipecat dari seluruh jenjang keanggotaan PKS tersebut mendapat pencerahan.
"Enggak apa-apa, beliau berhak bertemu dengan siapa saja dan kami doakan semoga beliau bisa diterima dengan Pak SBY sebaik-baiknya," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/4).
"Secara prinsip kami doakan semoga Pak Fahri Hamzah dapat bertemu dengan banyak pihak. Semoga mendapatkan pencerahan terkait juga dengan apa yang menjadi aturan universal atau aturan dalam berpartai politik pasti ada aturan-aturan," imbuhnya.
Selain itu, dia merasa tak masalah atas Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul yang menyatakan akan keluar jika Fahri gabung Demokrat. Sebab menurutnya memang seperti itu karakter Ruhut.
Namun Hidayat menjelaskan, pada saat muncul keinginan DPR untuk revisi Undang-Undang KPK, awalnya dalam pandangan mini fraksi Demokrat di Badan Legislasi (Baleg) setuju atas revisi itu. "Semula kawan-kawan di komisi III (DPR) dari Demokrat kan mendukung," tuturnya.
Selang sehari setelah itu, sikap Partai Demokrat berubah. "Tapi kemudian Pak Ruhut menyampaikan kan karena perintah dari ketua umum kami, Bapak SBY untuk menolak itu (revisi), maka kami semuanya menolak," ungkapnya.
Maka dari itu, menurut wakil ketua MPR tersebut, SBY dan Demokrat telah memberikan contoh agar patuh terhadap keputusan ketua umumnya. "Jadi Pak SBY berikan contoh bahwa omongan dan permintaan seorang pemimpin ditaati oleh seluruh anggotanya," ucapnya.
Hidayat berharap, agar Fahri belajar terkait bagaimana agar kader harusnya loyal dengan pimpinan partai. Hal ini merujuk pada alasan pemecatan Fahri karena sering bersikap bertolak-belakang dengan instruksi PKS.
"Perintah dari pimpinan, kebijakan dari pimpinan, itu layak untuk ditaati dan saya kira itu satu hal yang berlaku di seluruh partai-partai dan PKS sedang melakukan hal yang semacam itu," pungkasnya.
Baca juga:
Dipecat PKS, Fahri Hamzah mau gabung Demokrat?
Manuver Fahri Hamzah bikin Ruhut Sitompul meradang
Tifatul: Tak ada kubu-kubuan, kader PKS harus loyal pada pimpinan
Ruhut Sitompul: Fahri Hamzah gabung Demokrat, saya akan keluar
Fahri Hamzah: Sohibul Iman zaman Anis Matta jadi oposan tak dipecat
Fahri Hamzah sebut pergantiannya harus tunggu proses gugatan
Fahri: SBY tahu mulut kita digaransi rakyat, tak boleh dibungkam
-
Apa yang menurut Fahri Hamzah menjadi bukti dari efek persatuan Jokowi dan Prabowo? "Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.
-
Bagaimana Fahri Hamzah melihat proses bersatunya Jokowi dan Prabowo? "Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu," tutur Fahri, Minggu (28/1)
-
Kenapa BPH Migas dan Gubernur Sulawesi Utara menandatangani PKS? "Penandatanganan PKS ini dalam rangka pengendalian konsumen agar tepat sasaran. BPH Migas perlu menjalin kerja sama dengan Pemerintah Daerah sebagai pihak yang mengetahui konsumen pengguna di wilayahnya yang berhak untuk mendapatkan JBT dan JBKP sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan," ujar Kepala BPH Migas Erika Retnowati.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Kapan PPK Pemilu dibentuk? Menurut peraturan tersebut, PPK dibentuk paling lambat 60 hari sebelum hari pemungutan suara.
-
Kapan Hamzah Haz terpilih menjadi Wakil Presiden? Pada hari Kamis, 26 Juli 2001, Hamzah terpilih sebagai Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia.