Fahri Hamzah sebut PBB kampret, mau intervensi hukuman mati di RI
Fahri muak melihat PBB hanya diam saja ketika banyak orang dihukum mati di Mesir karena beda pendapat.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengaku muak dengan sikap sekjen PBB Ban Ki Moon yang melakukan intervensi terhadap hukuman mati di Indonesia. Menurut dia, jika memang intervensi tersebut didasari atas kemanusiaan, mengapa saat TKI dihukum mati, ia tak bersuara lantang. Apalagi intervensi tersebut, dilakukan saat eksekusi akan dilakukan.
"Nyawa orang Indonesia dia diam saja. Di Saudi Arabia, tapi giliran nyawa mereka sepeti mahal betul. PBB diam saja melihat politisi, wartawan, aktivis dihukum mati di Mesir hanya karena perbedaan pendapat. Kampret-kampret ini muak kita, nggak usah ajarin soal kemanusiaan," kata Fahri di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (28/4).
Atas sikap intervensi dari Sekjen PBB itu, Fahri menyebut wajar jika pidato Presiden Joko Widodo saat pembukaan Konferensi Asia Afrika (KAA) mendesak reformasi di tubuh PBB.
Selain itu, seharusnya siapapun harus menghormati sikap pemerintah yang tegas menghukum mati terpidana narkoba. Sebab, kata dia, efek dari penggunaan narkoba sangat tinggi, terbukti dengan 50 orang harus merenggang nyawa karena narkoba.
"Kejahatan terhadap nyawa balasannya nyawa. Sudah tepat karena itu kejahatan terhadap nyawa. Benar presiden menunjukkan kita tak main-main terhadap narkoba," tegas Wasekjen PKS ini.