Fahri Hamzah: Takkan ada yang dapat mengelola negara tanpa parpol
"Tidaklah tepat jika deparpolisasi muncul," kata Fahri.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menghadiri International Conference of Asian Political Parties (ICAPP) atau Organisasi perhimpunan partai politik seluruh Asia, Sabtu (23/4).
Dalam pidatonya, Fahri mengapresiasi adanya konferensi ini. Karena menurutnya, acara ini untuk memikirkan demokrasi ke depan. Sebab, tidak ada demokrasi tanpa partai politik.
"Kita tahu di kawasan Asia ada beberapa negara yang akan menjadi negara gagal, yang disebabkan salah satunya oleh kegagalan konsolidasi politik. Untuk sebab itu kita berkumpul di sini untuk memikirkan demokrasi ke depan, karena bagaimanapun tidak ada demokrasi tanpa parpol," kata Fahri, di kompleks Parlemen Senayan, Sabtu (23/4).
Fahri mengungkapkan, partai politik merupakan kendaraan untuk memilih pejabat. Kendati demikian, kata Fahri, publik merespons negatif terhadap partai politik.
"Dan saat ini bahkan muncul ide deparpolisasi. Tidaklah tepat jika deparpolisasi muncul, karena tidak akan ada yang dapat mengelola negara tanpa parpol," ujarnya.
Lanjutnya, baiknya bukan memunculkan deparpolisasi atau menihilkan peran partai politik dalam demokrasi. Akan tetapi perlu upaya keras agar partai politik dapat menciptakan kader yang berkualitas.
"Ke depan diharapkan parpol-parpol dapat menghasilkan kader-kader yang memiliki idealisme agar terhindar dari perbuatan tercela seperti korupsi," pungkasnya.
Untuk diketahui, ICCAPP (International Conference of Asean political parties) merupakan organisasi Perhimpunan partai politik di Asia yang berfungsi sebagai forum untuk mempromosikan pertukaran informasi dan pengalaman. Menumbuhkan rasa saling pengertian, serta kerjasama antarpartai politik dengan berbagai macam latar ideologi, demi terciptanya situasi damai yang berkelanjutan dan peningkatan kesejahteraan di kawasan Asia. ICAPP berdiri sejak September 2005 manila.
Saat ini ICCAPP memiliki anggota sejumlah 370 partai politik mewakili 53 negara di Asia Oceania. dari keanggotaan ICAPP tersebut di atas, terpilih 34 anggota duduk sebagai standing committee dari 23 negara.
Baca juga:
Fahri Hamzah mau temui SBY, PKS sindir kader Demokrat semuanya patuh
Dipecat PKS, Fahri Hamzah mau gabung Demokrat?
Manuver Fahri Hamzah bikin Ruhut Sitompul meradang
Ruhut Sitompul: Fahri Hamzah gabung Demokrat, saya akan keluar
Fahri Hamzah: Sohibul Iman zaman Anis Matta jadi oposan tak dipecat
-
Apa yang menurut Fahri Hamzah menjadi bukti dari efek persatuan Jokowi dan Prabowo? "Efek persatuan mereka itu luar biasa, telah melahirkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi game changer, perubahan yang punya efek dahsyat pada perekonomian dan masyarakat secara umum," sambungnya.
-
Bagaimana Fahri Hamzah melihat proses bersatunya Jokowi dan Prabowo? "Ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu," tutur Fahri, Minggu (28/1)
-
Siapa yang menurut Fahri Hamzah berperan penting dalam mewujudkan Indonesia menjadi negara yang diperhitungkan? Fahri pun menyebut relevansi langkah pemerintahan program kerja yang dicanangkan paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran dalam melanjutkan upaya mendorong kemajuan negara.
-
Kapan Hamzah Haz terpilih menjadi Wakil Presiden? Pada hari Kamis, 26 Juli 2001, Hamzah terpilih sebagai Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia.
-
Mengapa Fahri Hamzah berpendapat bahwa Indonesia membutuhkan jalan tengah berupa rekonsiliasi dan persatuan nasional? Menurut Fahri Hamzah, Indonesia saat ini membutuhkan jalan tengah berupa rekonsiliasi dan persatuan nasional yang akan sangat menentukan sejarah bangsa kedepan.
-
Kapan Amir Hamzah ditangkap? Konon, Amir diduga sedang makan bersama dengan perwakilan Belanda saat kembali ke Sumatra. Saat itu, revolusi sosial sedang berkembang. Sebuah kelompok dari Pemuda Sosialis Indonesia menentang Feodalisme. Akhirnya masa kepemimpinan Amir pun hancur dan ia ditangkap.