Fakta-Fakta Sosok Subkhan, Petani yang Curhat pada Sandiaga Uno
Subkhan mendadak viral kerena menangis saat bertemu Calon Wakil Presiden (Cawapres) Sandiaga Uno pada Senin (11/2) lalu
Muhammad Subkhan mendadak viral kerena menangis saat bertemu Calon Wakil Presiden (Cawapres) Sandiaga Uno pada Senin (11/2) lalu. Subkhan yang mengaku sebagai petani mengadu kepada Sandiaga lantaran harga bawang terus anjlok.
Video curhatan Subkhan menjadi viral. Ada yang menuding sebagai sandiwara. Siapa sebenarnya sosok Subkhan yang curhat pada Sandiaga Uno? Berikut fakta-faktanya:
-
Siapa yang dibantu Sandiaga Uno di Pancoran? Sandiaga menyasar warga dan juga sekaligus merangkul lansia untuk budidaya lele.
-
Di mana Sandiaga Uno kuliah dulu? Beginilah potret lawas Sandiaga Uno saat masih mengenyam pendidikan di Amerika.
-
Kapan Sandiaga Uno menyampaikan pesan ini kepada para calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilkada Jakarta? Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga Mantan Wakil Gubernur Jakarta, Sandiaga Uno, mengingatkan kepada para pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta untuk membenahi permasalahan biaya hidup rakyat.
-
Apa yang dibahas Anies Baswedan dan Sandiaga Uno? Menarik ya karena waktu kami sempat bermitra didukung partai Gerindra dan PKS saat itu, kita pernah berdiskusi tentang mendirikan partai,
-
Apa pesan Sandiaga Uno untuk para calon Gubernur dan Wakil Gubernur di Pilkada Jakarta? Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang juga Mantan Wakil Gubernur Jakarta, Sandiaga Uno, mengingatkan kepada para pasangan calon (Paslon) gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta untuk membenahi permasalahan biaya hidup rakyat.
-
Apa yang dilakukan Sandiaga Uno di Pancoran? Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menggelar program 'Wirausaha Praktis Juragan Lele Lalap' (Julela) di Pancoran, Jakarta Selatan pada Sabtu (26/8/23).
Lulusan UGM
M Subkhan lahir pada 11 November 1973, dia merupakan warga Desa Tegalglagah, Brebes, Jawa Tengah. Subkhan lulusan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 2015.
Subkhan bercerita dirinya memang seorang petani. Alasannya dirinya menjadi petani karena ingin memperjuangkan nasib petani bawang.
"Saat ini saya adalah petani, karena ingin memperjuangkan nasib petani bawang" kata Subkhan.
Curhat ke Sandiaga
Muhammad Subkhan petani bawang di Brebes menangis saat bertemu calon wakil presiden Sandiaga Uno, beberapa waktu lalu. Sembari tersedu, dia mengadu pada Sandi lantaran tidak bisa membayar cicilan karena harga bawang yang terus anjlok.
"Harga brambang (bawang) turun. Saya belum bisa bayar cicilan di Bank Puspa Kencana, jaminannya rumah saya, rumah orangtua saya," kata Subkhan dengan berteriak dan tidak bisa menahan airmatanya.
"Saya ini nangis beneran Pak," kata Subkhan.
Mantan Anggota KPU Jateng
Kisah Subkhan dan Sandi tengah viral lantaran Subkhan disebut bukan petani melainkan Komisioner KPU Jateng. Menanggapi hal tersebut, KPU RI mengkonfirmasi KPU Jawa Tengah. Komisioner KPU RI, Ilham Saputra mengatakan Subkhan memang pernah menjadi anggota KPU.
"Barusan saya mengkonfirmasi terkait dengan adanya petani di Brebes yang katanya anggota KPU, namanya M Subkhan. Katanya Anggota KPU. Nah setelah kami lakukan konfirmasi kepada KPU Jateng, beliau adalah mantan anggota KPU periode lalu. Jadi bukan anggota KPU periode ini," kata Ilham, Selasa (12/2).
Ilham menegaskan, anggota KPU tidak boleh ikut berkampanye apalagi menjadi partisipan salah satu pasangan calon di pemilu.
"Tidak boleh anggota KPU berkampanye. Kalau anggota KPU jadi petani sih boleh. Tapi jangan berkampanye, jangan berpolitik dan tidak boleh partisan juga. Itu kentara sekali dalam sumpah, dalam UU, itu semua ada," jelasnya.
Dituding Sebagai Rekayasa
Sosok Subkhan banyak diragukan sebagai seorang petani bawang, terlebih dirinya pernah menjadi anggota KPU Jateng. 'Sandiwara Uno' kembali dituduhkan kepada Sandiaga akibat dari kejadian Subkhan yang curhat kepada Sandiaga.
Sandiaga memberikan penjelasan bahwa itu bukan rekayasa. Dirinya juga pernah dituduh membuat rekayasa seperti penolakan di Sumatera Utara, sampai tudingan rekayasa seseorang yang dilumui lumpur di Makasar. Sandiaga menegaskan jika itu semua itu tidak rekayasa dan sesuai fakta.
Apalagi dengan zaman yang sudah canggih, semua bisa terekam lewat handphone. "Pak Subkhan semua terbukti memang orangnya ada. Mereka akan bisa menangkap (dengan HP), jangan yang macam-macamlah sekarang. Pencitraan itu boleh, tapi enggak akan bisa escape, enggak akan bisa lari pada sesuatu yang bisa terjadi," ujarnya.
(mdk/has)