Ganjar Respons Kaesang: Untuk Memahami Butuh Belajar & Waktu Sehingga Bisa Cerdas
Kaesang sebut bingung atas positioning Ganjar saat debat capres
Kaesang sebut bingung atas positioning Ganjar saat debat capres
Ganjar Respons Kaesang: Untuk Memahami Butuh Belajar & Waktu Sehingga Bisa Cerdas
Calon Presiden (Capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo merespons penilaian Ketua Umum DPP PSI, Kaesang Pangarep yang masih bingung atas posisinya, dalam debat yang diselenggarakan KPU beberapa waktu lalu.
Menurutnya, penilaian Kaesang terhadap posisi dirinya apakah akan melanjutkan atau melakukan perubahan dari pemerintahan yang sudah ada harus dipahami secara utuh.
"Memang kalau untuk memahami ini butuh belajar dan perlu waktu. Sehingga bisa cerdas melihat persoalan dan tidak bingung," kata Ganjar kepada wartawan di Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (16/12).
Oleh karena itu, Ganhar pun menyarankan Kaesang agar tidak bingung dalam menilai.
Sebab ia telah jelas menempatkan visinya yakni ‘Menuju Indonesia Unggul’ dengan 8 misi yang disebutnya sebagai ‘8 Gerak Cepat Ganjar & Mahfud’.
"Karena politisi tidak boleh bingungan, karena politisi harus bisa merespon dengan baik. Kita cepat dan unggul," terangnya.
Sebelumnya, putra bungsu Presiden Joko Widodo itu mengaku belum memahami posisi capres Ganjar Pranowo dalam hal melanjutkan atau melakukan perubahan dari pemerintahan yang sudah ada.
"Jadi, kalau ingin melanjutkan, pilih nomor 2. Kalau ingin perubahan, bisa pilih nomor 1," ujar Kaesang di kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Jumat (15/12).
Menurutnya, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto mengutarakan keinginannya dengan jelas. Anies ingin perubahan, lalu Prabowo mau melanjutkan yang sudah ada. Namun Kaesang mengaku bingung dengan Ganjar Pranowo.
"Saya kira Pak Anies kemarin apa-apa setiap perkataan beliau ada yang kurang, nanti akan diubah, apa-apa akan diubah dan kalau Pak Prabowo sudah jelas akan melanjutkan. Memang kalau untuk Pak Ganjar, saya masih bingung dari positioning-nya seperti apa,"
kata Kaesang.
Untuk diketahui, Debat capres perdana membawakan tema pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan pelayanan publik, penanganan disinformasi dan kerukunan warga.