Ganjar-Anies Kompak 'Serang' Prabowo di Debat Capres, Menguntungkan atau Merugikan?
Debat Capres diwarnai aksi Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo kompak "menyerang" Prabowo.
Debat tersebut diwarnai aksi Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo kompak "menyerang" Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto.
Ganjar-Anies Kompak 'Serang' Prabowo di Debat Capres, Menguntungkan atau Merugikan?
Debat Calon Presiden (Capres) ketiga berlangsung seru dan panas. Debat tersebut diwarnai aksi Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo kompak "menyerang" Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto.
Anies melancarkan serangan terkait Kemenhan yang kebobolan hacker, menyinggung aset Prabowo yang kontras dengan prajurit TNI tak punya rumah, hingga anggaran alutsista bocor karena korupsi.Giliran Ganjar menskakmat Prabowo soal pembelian pesawat bekas, indeks pertahanan RI merosot hingga memberi rapor merah atas kinerja Kemhan di bawah Prabowo.
Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menjelaskan, serangan Ganjar dan Anies kepada Prabowo tak terlepas dari kepentingan untuk mengejar elektabilitas Prabowo.
"Dalam debat, serangan kepada lawan tentu sangat penting untuk menciptakan poin politik guna mendelegitimasi kredibilitas lawan. Namun di saat yang sama, jika serangan itu disampaikan berlebihan, hal itu bisa berpeluang memunculkan rasa simpati publik terhadap pihak yang mendapatkan hantaman bertubi-tubi," kata Umam dilansir Antara, Senin (8/1).
Umam membaca Ganjar tampil simpatik, lebih tertib, pola konfrontasi yang terukur, dan diperkuat dengan substansi yang cukup impresif. Menurut dia, Ganjar mampu mengelaborasi argumen tentang visi pertahanan, keamanan dan diplomasi ekonomi dengan cukup impresif.
“Ganjar mampu mengelaborasi basis argumennya secara clear ketika tampil menjelaskan tentang kematangan perencanaan dan komitmen anti-korupsi dalam eksekusi kebijakan pertahanan, penguatan infrastruktur cyber nasional, dan komitmennya pada upaya revitalisasi kinerja ASEAN yang cenderung prosedural,” ujarnya.
Selain itu, Umam menilai Anies tampil lugas dan ofensif menanggapi isu dari Capres lain.
Sementara, Prabowo cenderung defensif dalam merespons pertanyaan dan kritik dari kompetitornya.
"Dalam debat ketiga ini, Ganjar cerdas. Anies ofensif. Prabowo defensif, namun kurang elaboratif," kata Umam kepada wartawan.
Diketahui, Anies dan Ganjar memberikan poin penilaian terhadap kinerja Kemenhan di bawah kepemimpinan Prabowo. Anies awalnya bertanya kepada Ganjar, berapa skor kinerja Kemenhan. Ganjar memberikan nilai lima, sedangkan Anies memberikan nilai 11 dari 100.
Anggota Komisi 1 DPR Fraksi Partai Golkar Dave Laksono berpendapat penilaian Capres Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo terhadap kinerja Kementerian Pertahanan (Kemhan) bentuk kontradiksi politik.Menurut Dave, Anies dan Ganjar seharusnya sadar bahwa partai-partai politik pendukung mereka selama ini memberikan penilaian yang sangat baik terhadap kinerja Kemhan di bawah komando Prabowo.
"Saya kira Pak Anies dan Mas Ganjar tidak fair dalam memberikan penilaian terhadap kinerja Pak Prabowo sebagai Menhan. Faktanya di DPR, partai-partai pendukung Pak Anies dan Mas Ganjar itu semuanya memberikan penilaian yang sangat bagus. Tapi di acara debat, tiba-tiba dibilang jelek. Ini aneh dan kontras aja, semua partainya pada bilang bagus kok, capresnya bilang jelek," kata Dave Laksono.
Dave menegaskan semua partai politik yang ada di Komisi 1 DPR, termasuk koalisi Ganjar dan Anies mendukung seluruh program-program pertahanan yang disusun oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.