Beri Rapor Merah Kemenhan di Depan Prabowo: Ganjar Nilai 5, Anies Nilai 11 dari 100
Capres Anies serta Ganjar memberikan poin penilaian terhadap kinerja Kemenhan di bawah kepemimpinan Prabowo
Beri Rapor Merah Kemenhan di Depan Prabowo: Ganjar Nilai 5, Anies Nilai 11 dari 100
Calon presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan serta Capres nomor tiga Ganjar Pranowo memberikan poin penilaian terhadap kinerja Kementerian Pertahanan (Kemenhan), di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto yang kini juga berstatus sebagai Capres nomor dua Prabowo Subianto.
Anies awalnya bertanya kepada Ganjar, berapa skor kinerja Kemenhan. Ganjar memberikan nilai lima, sedangkan Anies memberikan nilai 11 dari 100.
"Lima juga. Saya punya datanya, dan kemudian akan saya sampaikan. Maka di meja saya sudah saya siapkan data satu per satu," kata Ganjar dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan Jakarta, Minggu (7/1).
Ganjar lantas balik bertanya kepada Anies dengan pertanyaan "Mas Anies enggak usah takut, disebut saja angkanya berapa?
"11 mas, dari 100," jawab Anies disambut riuh tamu undangan di lokasi debat.
Mendengar jawaban Anies, Ganjar lantas merespons sambil menggunakan bahasa Jawa.
"Ini sedikit ngajarin kendel (berani) biar berani. apa yang kemudian saya lakukan dari Jawaban saya, untuk membela para TNI. Saya bersama mereka, saya mendengarkan, saya berkeliling Indonesia, saya mampir bertemu di rumah-rumah mereka di asrama-asrama mereka," terang Ganjar.
Menurut Ganjar, ketika ingin membangun sistem pertahanan, maka dalam perencanaan tidak boleh gonta-ganti, musti konsisten.
"Kedua kita mesti mendengarkan betul-betul dari seluruh matra, maka seluruh proses perencanaannya harus button up. Sehingga saya ketemu dengan seseorang berpangkat cukup tinggi, 'pak, kalau bapak kasih persenjataan kepada saya yang tidak saya butuhkan, sudah saya siapkan museum untuk saya taruh di sana'," kata Ganjar.
Sementara itu, Anies memberikan catatan pada kesejahteraan para tentara dan polisi. Menurutnya, pemerintahan saat ini seolah tidak memikirkan kesejahteraan para tentara dan polisi dengan serius.
"Tapi sisi kebijakan menurut saya lebih parah, Kenapa? di era Pak SBY kenaikan gaji terjadi sembilan kali. Selama era ini hanya bernilai gaji tiga kali, dan akan naik nanti tahun depan karena menjelang Pemilu mungkin, naik gajinya," beber Anies.
"Tapi di sisi lain kesejahteraannya tidak dipikirkan dengan serius. Tukin (tunjangan kinerja) hanya 80 persen lihat Kementerian Keuangan lihat Kementerian PUPR, menteri-menteri yang mengusahakan peningkatan tukin mereka," lanjutnya.
Selain itu, Anies juga mengkritisi soal kondisi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI saat ini.
"Lalu kita lihat tadi Alutsista yang bekas yang itu risikonya adalah keselamatan kriteria TNI kita. Mereka bekerja keras menjaga setiap jengkal tanah republik ini, tetapi mereka tidak didukung dengan policy, karena itu menurut saya skornya justru di bawah lima persen. kalau lima itu ketinggian Pak Ganjar," pungkas Anies.