Ketua TKN: Hanya Prabowo yang Sampaikan Prestasi Pertahanan, Ganjar dan Anies Sibuk Menjatuhkan
TKN Prabowo-Gibran menyayangkan Ganjar dan Anies berusaha menyerang Prabowo ketimbang menyampaikan gagasan soal pertahanan
Rosan mencontohkan Ganjar dan Anies juga memberikan rapor merah terhadap kinerja Prabowo sebagai Menhan.
Ketua TKN: Hanya Prabowo yang Sampaikan Prestasi Pertahanan, Ganjar dan Anies Sibuk Menjatuhkan
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Rosan Roeslani menyayangkan Capres Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan berusaha menyerang Prabowo ketimbang menyampaikan gagasan soal pertahanan negara.
Menurut dia, hanya Prabowo yang memaparkan ide dan laporan tentang sektor pertahanan Indonesia.
"Sangat disayangkan masyarakat gagal mendapatkan manfaat adu gagasan yang maksimal tentang bagaimana kita akan meningkatkan kualitas hankam, kebijakan luar negeri, dan geopolitik ke depannya. Karena hanya Pak Prabowo yang berusaha menyampaikan laporan prestasi pertahanan kita, sekaligus visi dan misinya ke depan. Sedangkan capres 01 dan 03 terlalu sibuk menyerang bahkan bekerjasama untuk menjatuhkan dan mengolok-olok postur pertahanan bangsa saat ini," kata Rosan dalam keterangannya, Selasa (9/1).
Dia mencontohkan, Anies yang sibuk mengkritisi pembelian alutsista bekas oleh Kemenhan di bawah komando Prabowo. Selain itu, Ganjar dan Anies juga memberikan rapor merah terhadap kinerja Prabowo sebagai Menhan.
"Contoh saja, paslon 01 dan 03 bolak-balik menyerang soal pembelian alutsista bekas, bahkan mencemooh dengan ponten 5 dan 11/100 soal itu. Padahal pertahanan bukan saja soal alutsista," ujar dia.
"Jadi sangat tidak pas dan tidak pantas apalagi untuk kita di Indonesia yang punya sejarah melawan dan mengalahkan para penjajah dari Portugis, Belanda, Inggris dan Jepang yang bersenjata canggih hanya dengan batu, keris, golok, badik, dan bambu runcing," tambah Rosan.
"Sekali lagi dengan sendirinya terbukti mana capres yang siap berkorban untuk kepentingan masyarakat dan mana yang siap mengorbankan dan menjatuhkan sesama anak bangsa untuk kepentingan dan ambisi pribadi," lanjut Rosan.
Rosan juga menyesalkan kedua capres lainnya menyesatkan masyarakat karena data yang dimiliki kedua capres tidak cukup. Sehingga, kata Rosan, cenderung menyampaikan kritikan bernada kebohongan. Sebut saja Ganjar yang mendorong data pertahanan dibuka ke publik.
"Misalnya Capres 03 menyatakan tidak bisa mendapatkan data dari Kementerian Pertahanan karena ditutup-tutupi. Padahal setelah dicek tidak ada sekalipun permintaan data tersebut kepada Kemenhan, karena kalau ada pasti diberikan asal untuk tujuan yang benar. Kan itu artinya fitnah," tegas Rosan.
"Belum lagi soal minimum spending yang tidak tercapai di tahun 2021 dan 2022. Padahal itu karena adanya Covid 19, sehingga ada relokasi anggaran. Bahkan justru akibat dari diplomasi pertahanan kita saat itulah Indonesia bisa menjadi negara prioritas untuk mendapatkan vaksin ketika seluruh dunia berebutan," kata mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) itu.
Debat Calon Presiden (Capres) ketiga berlangsung seru dan panas. Debat tersebut diwarnai aksi Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo kompak "menyerang" Capres Nomor Urut 2 Prabowo Subianto.
Serangan Ganjar dan Anies
Anies melancarkan serangan terkait Kemenhan yang kebobolan hacker, menyinggung aset Prabowo yang kontras dengan prajurit TNI tak punya rumah, hingga anggaran alutsista bocor karena korupsi.
Giliran Ganjar menskakmat Prabowo soal pembelian pesawat bekas, indeks pertahanan RI merosot hingga memberi rapor merah atas kinerja Kemhan di bawah Prabowo.